Identitas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4x45 menit (2 x pertemuan)
Judul : Novel
Kompetensi Dasar
3. 8 Menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca.
4. 8 Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis.
Deskripsi Singkat Materi
Pada pelajaran sebelumnya, kalian telah belajar novel sejarah. Mengapa novel sejarah terlebih dahulu yang dipelajari? Membaca novel sejarah tentunya lebih mudah karena ceritanya didasarkan pada latar sejarah. Latar tersebut pastilah sudah kalian kenali. Artinya, kalian sudah mengenali novel yang ceritanya sudah dikenali. Sekarang, kalian akan menikmati novel lebih luas lagi karena novelnya lebih umum. Novel termasuk dalam kategori teks narasi yang berisi rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Untuk memperluas pengalaman, kalian harus banyak membaca novel.
Materi Pembelajaran
Pertama : Maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel
Kedua : Hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang dengan kalimat yang baik dan benar.
Kegiatan Pembalajaran 1
Pandangan Pengarang dalam Novel
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran satu ini diharapkan menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel dan menerangkan maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel
Uraian Materi
1. Menafsir Pandangan Pengarang dalam Novel
Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis.
Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang dalam novel:
a. membaca novel dengan seksama;
b. menentukan nilai-nilai kehidupan;
c. menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.
2. Nilai-Nilai Kehidupan dalam Novel
Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi kesan kepada pandangan pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam novel..
Nilai-nilai dalam novel:
- Nilai sosial adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang hubungan dengan manusia atau masyarakat.
- Nilai agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang seseorang berdasarkan hubungannya dengan Tuhan.
- Nilai moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kepribadian atau sikap seseorang dalam menyikapi suatu masalah.
- Nilai budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kebiasaan, adat- istiadat, kepercayaan, oleh masyarakat setempat.
Contoh menafsirkan dan interpretasi pandangan pengarang dalam novel.
Kutipan novel :
“Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61)
Nilai kehidupan:
- Nilai religius/agama (dilihat dari Jimbron)
- Nilai sosial (dilihat dari pendeta)
Pandangan pengarang:
Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
Interpretasi Pandangan pengarang:
Sangat setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh Jimron pengarang memberikan gambaran kehidupan religius walaupun hidup berbeda agama dan pengarang juga memberikan gambaran cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
Rangkuman
1. Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang dalam novel:
a. membaca novel dengan seksama;
b. menentukan nilai-nilai kehidupan;
c. menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel:
a. Nilai sosial
b. Nilai agama
c. Nilai moral
d. Nilai budaya
Glosarium
- Ekstrinsik : Berasal dari luar
- Instan : Langsung atau cepat
- Interpretasi : Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan
- Komunitas : Kelompok sosial dari beberapa organisasi yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama
- Miris : Perasaan yang dikemukakan seseorang ketika realita yang dihadapi bertolak belakang secara signifikan dengan harapan.
- Narasi : Bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya)
- Novel : karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang
- Romantis : Bersifat seperti dalam cerita roman (percintaan)
- Sakral : Suci atau keramat
- Setting : Latar tempat terjadinya suatu kejadian/peristiwa
- Tafsir : Penjelasan atau keterangan
Penugasan Mandiri
1. Menangkap Maksud Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel
Untuk melatih pemahamanmu tentang novel dalam kaitannya dengan maksud pengarang, kamu diminta untuk mencatat informasi latar sosial budaya dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Sebelum mengerjakan latihan pada kegiatan ini, sebaiknya kamu perhatikan beberapa hal berikut:
- Bacalah novel Laskar Pelangi
- Apa yang menarik dari novel laskar pelangi?
Secara garis besar novel ini diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh si penulis sendiri. Buku Laskar Pelangi menceritakan tentang kisah masa kecil anak-anak desa dari suatu komunitas Melayu yang bisa dikatakan sangat miskin di Belitung. Kisah orang-orang ‘kecil’ yang berusaha untuk memperbaiki masa depan mereka.
Dimulai dari kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah terdapat sekolah yang kekurangan murid hendak ditutup. Tepatnya di SD Muhammadiyah Belitung. Pada saat itu adalah saat yang menegangkan bagi kesembilan murid yang bersekolah di SD Muhammadiyah ini. Kesembilan Murid tersebut adalah Ikal, Sahara, Lintang, A kiong, Kucai, Syahdan, Borek, A ling dan terepani. Mereka tengah cemas karena SD Muhammadiyah yang mereka tempati akan ditutup jika murid yang bersekolah di SD tersebut tidak genap sepuluh. Mereka sangat cemas. SD Muhammadiyah adalh SD tertua di desa Belitung, Sehingga jika ditutup akan kasihan pada keluarga mereka karena tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya yang ingin bersekolah. Disinilah perjalanan mereka dimulai.
Pada saat semua murid telah gelisah datanglah Harun, Seorang yang memiliki keterbelakangan mental. Ia adalah seorang pahlawan karena ia menyelamatkan kesembilan temannya yang ingin terus bersekolah serta menyelamatkan berdirinya SD Muhammadiyah belitung tersebut. Alhasil karena murid yang terdaftar di sekolah tersebut genap 10, sekolah dengan bangunan seadanya tersebut tetap diizinkan beraktivitas seperti sekolah pada umumnya. Kesepuluh murid tersebut adalah murid para laskar pelangi. Sebuah nama yang diberikan oleh guru mereka yang bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap keindahan pelangi.
Tokoh dalam novel ini ialah Lintang, Ikal, Mahar, Sahara, Syahdan, A kiong, Borek, Kucai, Trapani, A ling, Harun, Bu Musilmah, Pak Harfan, Flo. Mereka semua adalah sahabat yang
kisahnya mempesona dunia lewat tangan dingin sang penulis.
Sudut pandang dalam menceritakan ini menggunakan orang pertama pelaku utama yakni “Aku”. Aku disini yang dimaksud adalah si Ikal. Ia adalah anak yang pandai walau berada di peringkat kedua setelah Lintang, murid terpandai dalam kelas mereka. Buku laskar pelangi bercerita tentang keseharian mereka di lingkungan sosial dan di sekolah. Mereka adalah anak-anak kampung yang memiliki tekad luar biasa. Perjalanan mereka Di sekolah dipenuhi dengan kejadian-kejadian tak terduga dan di SD Muhammadiyah inilah ikal dan teman-temannya memiliki segudang kenangan yang menarik.
Seperti kisah percintaan antara Ikal dengan A ling. Ikal jatuh cinta pada kuku A ling yang sangat indah, Ia tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Lalu ikal tahu bahwa pemilik dari kuku indah itu adalah A ling, Ikal pun jatuh cinta padanya, Namun pertemuan mereka harus berakhir karena A ling pindah untuk menemani bibinya yang sendirian.
Setelah itu secara perlahan mereka menemukan keunggulan dalam diri masing-masing dan persahabatan. Ini yang mungkin menjadi titik fokus sang penulis (Andrea Hirata).
Tokoh Ikal ini memiliki kegemaran yang besar pada sastra.Hal ini terlihat dari kegemarannya menulis puisi. Lain lagi dengan Lintang. Ia digambarkan sebagai anak yang memiliki kejeniusan luar biasa.
Orang tuanya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak hanya memiliki perahu. Mereka juga memiliki keluarga yang banyak yakni 14 kepala. Dari kejeniusan nya lintang sangat menyukai matematika. Tapi, Cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas karena tuntutan untuk membantu orang tua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal ia harus bekerja keras untuk mencari nafkah pada keluarganya.
Tokoh berikutnya adalah Mahar pria tampan bertubuh kurus ini mempunyai bakat dalam bidang seni. Hal ini dapat dilihat dari Kejadian di sekolah tentang mahar yang menemukan ide untuk perlombaan semacam karnaval.
Mahar menemukan ide untuk menari dalam acara itu. Mereka semua para Laskar Pelangi menari seperti orang kesetanan, karena aksesoris yang mereka kenakan adalah kalung yang terbuat dari tumbuhan langka dan hanya di Belitung, yaitu merupakan tumbuhan yang bisa membuat seluruh badan gatal.
Alhasil mereka semua pun menari seperti orang yang kesurupan, akan tetapi karena ide cemerlang inilah SD Muhammadiyah dapat memenangkan perlombaan tersebut.
Kenangan-kenangan indah pun terukir namun setelah kedatangan flo, seorang anak kaya raya pindahan dari SD PN, ia masuk dalam kehidupan laskar pelangi. Kedatangannya di SD Muhammadiyah yang membawa pengaruh buruk bagi kawan- kawannya terutama Mahar; yang duduk satu meja dengan flo. Sejak kedatangan flo tersebut nilai Mahar seringkali turun dan jeleh sehingga membuat bu Mus Marah.
Hari-hari mereka selalu diwarnai dengan canda, tawa maupun tangis. Namun, dibalik itu semua keceriaan mereka, ada seorang murid anggota dari laskar pelangi yang bernama Lintang yang perjuangannya terhadap pendidikan sangatlah luar biasa.
Lintang rela menempuh perjalanan 80 Km untuk pulang dan pergi mulai rumahnya ke sekolahnya, selain itu ia juga harus melewati sebuah danau yang ada buaya di dalamnya. Lintang adalah seorang murid yang sangat cerdas. Terbukti pada waktu ia, ikal dan sahara tengah berada dalam perlombaan cerdas cermat. Mereka dapat menantang sekaligus mengalahkan Drs. Zulfikar, yaitu guru sekolah kaya PNS yang berijazah dan terkenal dengan jawabannya yang menghantarkan ia mereka menjadi pemenang lomba cerdas cermat.
Lintang dan teman-teman membuktikan bahwa bukan karena fasilitas yang menunjang yang dapat membuat seseorang menjadi sukses maupun pintar, akan tetapi kerja kelas dan kemauan lah yang dapat mengabulkan setiap impian.
Beberapa hari kemudian, Usai perlombaan tersebut lintang tidak masuk sekolah hingga pada suatu hari mereka, teman-teman lintang dan Bu Mus mendapat surat dari lintang yang isinya, Lintang tidak bisa melanjutkan sekolah kembali karena ayahnya meninggal dunia, Pasti saja hal tersebut menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi anggota team laskar pelangi.
Beberapa tahun kemudian, saat anggota laskar pelangi sudah dewasa, mereka mendapat banyak mendapat pengalaman yang sangat bernilai dari setiap kisah di SD Muhammadiyah, Tentang sebuah persahabatan, Perjuangan, ketulusan serta sebuah mimpi yang harus mereka gapai, pada akhirnya ikal bersekolah di paris, sedangkan mahar dan kawan-kawan lainnya menjadi seorang yang dapat membanggakan Belitung.
Dalam Contoh sinopsis novel laskar pelangi ini hanya menyuguhkan secuil kisah dalam laskar pelangi. Dan membuat tulisan dengan paragraf supaya lebih enak dibaca. Jika anda ingin mengetahuinya lebih dalam tentang laskar pelangi bisa tu membaca buku novelnya secara utuh.
Setelah kalian membaca novel di atas, tulislah data yang kamu peroleh dari novel Laskar Pelangi pada kolom berikut ini!
2. Menerangkan Maksud Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel
Pada kegiatan ini, kamu diminta menuliskan pendapatmu mengenai kesamaan latar belakang sosial budaya dalam novel Laskar Pelangi dengan kehidupan pengarang. Kamu diperbolehkan mencari dari berbagai sumber mengenai biografi Andrea Hirata atau data mengenai keseharian Andrea Hirata untuk menambah wawasanmu. Sebelum mengerjakan latihan pada kegiatan ini, sebaiknya kamu membuat pertanyaan-pertanyaan untuk memudahkan dalam menguraikan kesamaan latar belakang sosial budaya dalam novel Laskar Pelangi dengan kehidupan pengarang. Perhatikan seperti contoh berikut ini:
- Menceritakan tentang apa novel Laskar Pelangi?
- Berlatar belakang tempat di manakah kehidupan dalam novel Laskar Pelangi
Setelah kamu membuat pertanyaan-pertanyaan, untuk memudahkanmu dalam menuliskan kesamaan latar belakang sosial budaya dalam novel Laskar Pelangi dengan kehidupan pengarang, uraikanlah jawabanmu dalam kolom berikut ini!
Latihan Soal
- Tuliskan nama-nama tokoh yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi?
- Nilai-nilai apakah yang dapat dipetik dalam novel Laskar Pelangi?
- Apakah maksud pengarang menuliskan kisahnya pada cerita novel Laskar Pelangi?
Pembahasan dan Pedoman Penskoran Latihan Soal Pembelajaran 1
Jawaban
Soal nomor 1
Jawaban
Tokoh dalam novel ini ialah Lintang, Ikal, Mahar, Sahara, Syahdan, A kiong, Borek, Kucai, Trapani, A ling, Harun, Bu Muslimah, Pak Harfan, dan Flo.
Soal nomor 2
Jawaban
Contoh ilai-nilai yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi:
1. Nilai sosial : saling membantu dan kerja sama untuk menggapai cita-cita
2. Nilai moral : Sebagai guru harus ikhlas ketika mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Karena guru seperti kompas yang memandu kemana tujuan muridnya akan pergi. Bu Muslimah bisa dijadikan sebagai teladan karena dengan kesungguhannya beliau berjuang untuk memajukan pendidikan di kampung kecil meskipun gajinya tidak dibayar.
Soal nomor 3
Jawaban
Maksud pengarang menceritakan kisah pada novel laskar pelangi yaitu, untuk membuktikan bahwa bukan karena fasilitas yang mencukupi dapat membuat seseorang menjadi sukses maupun pintar, akan tetapi kerja keras dan kemauan lah yang dapat mengabulkan setiap impian Lintang dan teman-teman