wendycode

Materi dan Soal Hasil Interpretasi Terhadap Pandangan Pengarang dalam Kehidupan Novel Kelas 12 KD 3.8 #KP 2

0

Kegiatan Pembelajaran 2

Hasil Interpretasi Terhadap Pandangan Pengarang dalam Kehidupan Novel


Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran dua ini diharapkan menemukan pandangan pengarang dalam novel dan menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang dengan kalimat yang baik dan benar.


Uraian Materi

Sudut Pandang Pengarang dalam Novel

Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kalian sudah Menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel dan menerangkan maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel. Pada kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian akan Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis.Berapa novel yang pernah kalian baca? Bagaimana dengan isi novel yang kalian baca? Tentu berbeda-beda bukan? Selain tema yang diusung, perbedaan yang ada dalam cara menyajikan cerita dan sudut pandang pengarang. Setiap pengarang memiliki pandangan masing-masing dalam menyikapi suatu hal yang biasanya tergambar pada karyanya. Kamu telah membaca beberapa penggalan novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata, bukan? Apa yang dapat kalian temukan? Bagaimana pandangan pengarang dalam novel tersebut? Untuk mengetahui hal tersebut, kalian harus penggalan membaca novel tersebut. Setelah itu, barulah kalian dapat menemukan bagaimana pandangan pengarang dalam novel tersebut.

Pengertian Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Menurut Teori Sastra, sudut pandang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan. Sementara sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu/mahatahu, dan sudut pandang orang ketiga pengamat.

Sementara itu, secara umum terdapat berbagai macam teori tentang sudut pandang. Diantaranya ada sudut pandang campuran dan ada juga sudut pandang pihak kedua. Nah, Berikut kami paparkan macam-macam sudut pandang tersebut beserta dengan contoh penggunaannya.


1. Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga “kami” (jamak). Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, Anda seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibuat. Si pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.

a. Sudut pandang orang pertama (tokoh utama)

Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)– si penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central). Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut.

Ia akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Jika ada peristiwa/tokoh di luar diri “aku”, peristiwa/tokoh itu akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku”.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama:
Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan.......dst .

b. Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan)

Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.

Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan:
Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

2. Sudut Pandang orang ketiga

Pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata rujukan yang digunakan ialah “dia” “ia” atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.

Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.

Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia” di dalam cerita.

a. Sudut pandang orang ketiga (serba tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian. Ia seperti seorang yang maha tahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan.Oh ya, selain menggunakan kata ganti “ia” atau “dia”, kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:
Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

b. Sudut pandang orang ketiga (pengamat)

Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu.Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.

Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia” yang sedang ia ceritakan.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat:
Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?


Unsur Ekstrinsik dalam Novel

Dalam novel ini selain unsur intrinsik, novel juga kental dengan unsur ekstrinsik. Yang terdapat dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan si pengarang entah itu dari segi budaya, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dsbg.

Berikut ini adalah beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas dalam novel Laskar Pelangi :

a. Latar Belakang Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologis pengarang.
Apalagi novel laskar pelangi ini merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang secara langsung.
Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di kampung Gantung, Belitung Timur, Sumatera Selatan ternyata memang dijadikan latar belakang tempat bagi penulisan novel ini.

b. Latar Belakang Sosial dan Budaya

Dalam novel ini banyak sekali mengandung unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat di Belitung. Adanya perbedaan status antara kelompok buruh tambang dan kelompok pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial dari novel ini.

Dimana interaksi antara kedua kelompok ini memang ada dan saling ketergantungan. Kelompok buruh tambang membutuhkan uang untuk melanjutkan kehidupannya, sedangkan kelompok pengusaha membutuhkan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usahanya.

c. Latar Belakang Agama (Religi)

Latar belakang agama atau religi si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam karya novel laskar pelangi ini. Nuansa keislamannya begitu padat. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering menyelipkan pelajaran-pelajaran seputar keislaman.

d. Latar Belakang Ekonomi

Sebagai masyarakat Belitong mengabdikan dirinya terhadap perusahaan- perusahaan timah. Diceritakan dalam novel ini bahwa belitung adalah pulau yang kaya akan sumber daya alamnya. Akan tetapi, tidak semua masyarakat belitong dapat menikmati kekayaan alam itu.

PN monopoli hasil produksi, sementara masyarakat termarginalkan dalam tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam novel ini diambil dari masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya dalam tingkatan rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.

e. Latar Belakang Pendidikan

Di dalam novel ini terdapat banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan si pengarang. Pengarang tidak hanya menceritakan, namun juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan dalam ceritanya. 

Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan diselipkan yakni seperti sains (kimia,fisika, astronomi, biologi). Pengarang sangat gemar memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tercurah dalam novel ini. Hal ini menandakan


Rangkuman

1. Sudut pandang dalam novel
a. Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama(tokoh utama)
Sudut pandang orang pertama(tokoh sampingan)
b. Sudut Pandang orang ketiga 
Sudut pandang orang ketiga (serba tahu)
Sudut pandang orang ketiga (pengamat)

2. Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel yaitu:
a. Latar Belakang Tempat Tinggal
b. Latar Belakang Sosial dan Budaya
c. Latar Belakang Agama (Religi)
d. Latar Belakang Ekonomi
e. Latar Belakang Pendidikan


Penugasan Mandiri

Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel Laskar Pelangi. Untuk memudahkan pekerjaanmu, ikutilah format berikut ini dan salinlah di buku tugasmu




Latihan Soal

1. Sudut pandang apakah yang dipakai oleh pengarang dalam novel Laskar Pelangi?
2. Tuliskan unsur-unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi
3. Tuliskan pandangan pengarang terhadap pendidikan dalam novel Laskar Pelangi

Jawaban

Jawaban Soal 1
Jawaban
Sudut pandang pengarang dalam novel Laskar Pelangi, menggunakan orang pertama pelaku utama yakni “Aku”. Aku disini yang dimaksud adalah si Ikal. Ia adalah anak yang pandai walau berada di peringkat kedua setelah Lintang, murid terpandai dalam kelas mereka.

Jawaban Soal 2
Jawaban
Unsur Ekstrinsik dalam Novel Laskar Pelangi :
a. Latar Belakang Tempat Tinggal
Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di kampung Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata memang dijadikan latar belakang tempat bagi penulisan novel ini.

b. Latar Belakang Sosial dan Budaya
Dalam novel ini banyak sekali mengandung unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat di Belitung. Adanya perbedaan status antara kelompok buruh tambang dan kelompok pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial dari novel ini. menjalankan usahanya.

c. Latar Belakang Agama (Religi)
Latar belakang agama atau religi si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam karya novel laskar pelangi ini. Nuansa keislamannya begitu padat. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering menyelipkan pelajaran-pelajaran seputar keislaman.

d. Latar Belakang Ekonomi
Sebagai masyarakat Belitong mengabdikan dirinya terhadap perusahaan-perusahaan timah. Diceritakan dalam novel ini bahwa Belitung adalah pulau yang kaya akan sumber daya alamnya. Akan tetapi, tidak semua masyarakat belitong dapat menikmati kekayaan alam itu.

e. Latar Belakang Pendidikan
Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan diselipkan yakni seperti sains (kimia,fisika, astronomi, biologi). Pengarang sangat gemar memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tercurah dalam novel ini. Hal ini menandakan

Jawaban Soal 3
Jawaban
Pengarang memandang pendidikan dalam cerita novel Laskar Pelangi adalah hal yang sangat penting. Pendidikan dapat diperoleh oleh siapa saja, walaupun dengan fasilitas seadanya. Pendidikan akan berhasil jika disertai dengan tekad dan semangat yang kuat.


EVALUASI

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!
1. Bacalah kutipan novel berikut!
Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau, saat lebaran seperti inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk bersilaturahim, saling melepas rindu, dan saling memaafkan. Dan tentu saja, waktu menikmati hidangan spesial di rumah.(Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra)
Keterkaitan peristiwa dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan saat ini adalah....
A. berkumpul dengan tetangga
B. bersilaturahmi setiap hari
C. mudik saat lebaran tiba
D. saling berbagi makanan
E. memaafkan orang lain

2. Bacalah kedua kutipan novel berikut!
Kutipan 1
Seorang pemuda bernama Kacak, yang merasa karena mamaknya adalah kepala desa, mempunyai sifat sombong dan selalu berbuat sekehendak hatinya sehingga kurang disukai oleh orang-orang sekampungnya. Namun, lain halnya dengan Midun, walaupun hanya anak seorang petani miskin, tetapi ia mempunyai pendidikan moral dan agama yang baik, sehingga sangat disukai oleh orang-orang di kampungnya.

Kutipan 2
Tuti dan Maria, anak wedana pensiunan, R. Wiriaatmadja, ketika berada di Gedung Akuarium Jakarta bertemu dengan Yusuf, mahasiswa fakultas kedokteran. Maria siswa HBS, seorang yang lincah dan periang. Sebaliknya Tuti, kakaknya, gadis pemikir yang hanya mempercakapkan hal-hal yang dianggapnya perlu, aktivis organisasi wanita yang gagah memperjuangkan kemajuan kaumnya.
Persamaan isi kedua kutipan novel di atas adalah....
A. sama-sama menggunakan alur maju
B. mengangkat tema pendidikan
C. menggunakan sudut pandang orang pertama
D. menggambarkan watak tokoh
E. menggambarkan latar sosial

3. Bacalah kutipan novel berikut!
Cerita yang diangkat Negeri 5 Menara (N5M) sebenarnya sederhana dan jamak ditemui. Kisah seorang anak (Alif) yang harus merantau dari tanah Minangkabau ke Jawa (Ponorogo) untuk meneruskan sekolah di Pondok Madani. Di sana ia berkawan karib dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang di Bandung, dan Baso dari Gowa. Keenamnya kemudian dijuluki sahibul menara karena kebiasaan mereka yang sering berkumpul di bawah menara masjid sambil menunggu adzan maghrib. Saat berkumpul itulah setiap anak berbagi mimpi dan harapan.

Makna kata yang bercetak miring pada kutipan novel di atas adalah....
A. orang yang memiliki
B. orang yang menguasai
C. orang yang jujur
D. orang yang terpelajar
E. orang yang memimpin

4. Bacalah kutipan novel berikut!
“Siapa laki-laki itu Lintang?”Tanya Sahara tercekat. “Bodenga...” “Oooh ...,” kami serentak menutup mulut dengan tangan.Menakutkan sekali.Tak ada yang berani berkomentar.Tegang menunggu kelanjutan cerita Lintang. “Aku lebih takut padanya daripada buaya mana pun. Pria ini tak mau dikenal orang, tapi sepanjang pesisir Belitung Timur, siapa tak kenal dia?”“Dia melewatiku seperti aku tak ada dan dia melangkah tanpa ragu mendekati binatang buas itu. Dia menyentuhnya! Menepuk-nepuk lembut kulitnya sambil menggumamkan sesuatu.Ganjil sekali, buaya itu seperti takluk, mengibas-ngibaskan ekornya laksana seekor anjing yang ingin mengambil hati tuannya. Lalu mendadak sontak dengan sebuah lompatan dahsyat seperti terbang, reptil zaman Cretaceous itu terjun ke rawa menimbulkan suara laksana tujuh pohon kelapa tumbang sekaligus.
(Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi)

Isi yang tersurat dalam kutipan novel tersebut adalah....
A. jangan hidup mengucilkan diri sehingga dijauhi masyarakat
B. jangan mendekati binatang buas bila kita tidak memiliki keahlian
C. janganlah takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada binatang buas
D. janganlah berbuat usil kepada orang-orang yang tidak mau bermasyarakat
E. janganlah menilai seseorang dari penampilannya

5. Bacalah kutipan novel berikut!
Tiap-tiap pemuda yang datang bersekolah di Betawi datang bertamasya di Danau Singkarak atau ke Sawah Lunto dan singgah di Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah kecil yang amat bersih rupanya, rumah itu dibeli oleh ibu Hanafi dan disanalah ia tinggal bersama Rapiah karena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka lagi bercerai dengan mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan ibu Hanafi pun berkata hendak menurutkan orang kedua itu kemana perginya. Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan memberi ayah tiri pada Syafei. (Salah Asuhan, Abdul Muis)
Keterkaitan isi kutipan novel di atas dengan kehidupan sehari-hari adalah....
A. bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawah Lunto
B. hendaklah kita mengunjungi saudara kita yang ada di daerah
C. suatu keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu
D. ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu
E. tidak menikah lagi sesudah suaminya meninggal demi masa depan anak yang dicintai.

6. Bacalah kutipan novel berikut!
Orang tuanya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak hanya memiliki perahu. Mereka juga memiliki keluarga yang banyak yakni 14 kepala. Dari kejeniusan nya lintang sangat menyukai matematika. Tapi, Cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas karena tuntutan untuk membantu orang tua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal ia harus bekerja keras untuk mencari nafkah pada keluarganya. (Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi)
Berdasarkan kutipan novel di atas, nilai kehidupan apakah yang hendak disampaikan oleh penulis...
A. Nilai moral
B. Nilai sosial
C. Nilai religius
D. Nilai patriotik
E. Nilai pendidikan

7. Bacalah kutipan novel berikut!
Ah, sebenarnya dia kagum pada laki-laki itu. Agaknya mesti beginilah makna dari setiap jiwa yang besar. Manusia besar, yang bakal tak pernah dicetak namanya dalam buku-buku pelajaran dan dikuliahkan oleh mahaguru-mahaguru. Sebab dia tak pernah menulis artikel dalam majalah, apalagi dalam surat kabar. Manusia besar ini, filosof ini, akan berlaku dari dunia tanpa apa- apa, selain sejumput kesan-kesan tak beraturan pada sejumput orang lain tentang dia. Hanya itu.
(Ziarah, Iwan Simatupang)
Isi yang tersurat dalam kutipan novel tersebut adalah...
A. Sebenarnya orang akan menilai kebesaran jiwa seseorang melalui nama dan karya- karya yang dihasilkan.
B. Laki-laki yang berjiwa besar itu telah meninggal dan namanya dicetak dalam buku- buku pelajaran.
C. Sesungguhnya kebesaran jiwa seseoranglah yang menumbuhkan kekaguman pada orang lain meski orang itu tidak meninggalkan sesuatu kepada kita.
D. Orang besar yang banyak dikagumi orang dalam cerita ini tidak banyak meninggalkan warisan kepada anak cucunya.
E. Orang berjiwa besar telah menulis ide, gagasan, dan segala yang dipikirkan dalam buku-buku pelajaran

8. Bacalah kedua kutipan novel berikut!
Kutipan 1
Di sudut lain, Dandung dan Rio juga menebar senyum. Keduanya sahabat gambir sedari masa SMP. Seperti Gambir, usia mereka juga 27 tahun. Rio, mantan atlet renang yang sarat akan prestasi. Jangkung, bahu lebar, dan dada bidang. Ia pengantong enam medali emas SEA GAMES dan PON. Saat prestasinya di puncak, ia malah secara resmi menyatakan pengunduran dirinya. (Pintu Terlarang, Sekar Ayu Asmara)

Kutipan 2
Meski Noni selalu tampak lebih dewasa dan teratur ketimbang Wati yang serampangan, sesungguhnya Wati memiliki keteguhan yang tidak dimiliki Noni. Sejak kecil Wati tahu apa yang dimau, dan untuk hal yang ia suka, wati seolah-olah bertransformasi menjadi sosok yang sama sekali berbeda. (Perahu kertas, Dewi Lestari)
Persamaan isi kedua kutipan novel di atas adalah menggambarkan....
A. latar
B. suasana cerita
C. karakter tokoh
D. alur
E. amanat cerita

9. Cermati cuplikan novel berikut!
“Jadi, kita akan kuburkan dia, di Sirnagara?” tanyanya pelan-pelan setengah ditujukan kepada dirinya sendiri. Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau mengatakannya tapi segera ingat pada yang lain. “Tapi kita sudah kawinkan dia. Dan sekarang ia sudah menjadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan oleh Sumarto?” Pikirannya makin tidak enak kalau mengingatkan soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari Kampung Sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di sekitar itu memang tidak ada dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan. Namun ia tahu betul Pak Murad ayah Murni. Murni sekarang menjanda, karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha selain mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan niat hatinya sebab Murni dipaksa kawin.
Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan novel di atas adalah ....
A. karena suaminya mantri kesehatan
B. karena suaminya diminta pertolongan
C. karena cemburu kepada Murni
D. karena suami Soleha pernah mencintai Murni
E. karena suaminya mengobati Pak Murad ayah Murni

10.Sudut pandang pengarang yang digunakan penulis pada novel Laskar Pelangi adalah...
A. Sudut pandang pertama pelaku utama
B. Sudut pandang pertama pelaku kedua
C. Sudut pandang orang kedua
D. Sudut pandang orang ketiga tunggal
E. Sudut pandang orang ketiga jamak

Jawaban

1. C
2. D
3. A
4. E
5. E
6. B
7. C
8. C
9. E
10. A

Posting Komentar

0 Komentar
Komentar

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Posting Komentar (0)
2/sidebar/Soal 11

#buttons=(Accept !) #days=(360)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.Pelajari lagi
Terima!
To Top