Kegiatan Pembelajaran 2
Menilai Dua Buku Fiksi dan Nonfiksi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Pembelajaran 2, kalian diharapkan dapat menilai isi dua buku fiksi berupa antologi cerpen dan satu buku pengayaan. Kalian diharapkan dapat mengambil isi maupun nilai yang berguna bagi kehidupan. Selanjutnya, kalian dapat menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, melalui membaca buku pengayaan dan melaporkannya pada guru, kalian diharapkan dapat mengembangkan sikap jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikatif, kolaboratif, dan kreatif.
Uraian Materi
Menilai buku kumpulan cerpen
Pada materi pengayaan kali ini kalian akan membaca buku fiksi berupa buku kumpulan cerpen. Buku kumpulan cerpen apa saja yang pernah kalian baca. Beberapa judul kumpulan cerpen atau antologi cerpen misalnya, Robohnya Surau Kami, karya A.A. Navis. Antologi ini terdiri atas sepuluh judul cerpen yaitu Robohnya Surau Kami, Anak Kebangggaan, Nasihat-Nasihat, Topi Helm, Datangnya dan Perginya, Pada Pembotakan Terakhir, Angin dari Gunung, Menanti Kelahiran, Penolong, dan Dari Masa ke Masa. Selain itu kalian juga bisa membaca kumpulan cerpen yang lain misalnya Jodoh karya A.A Navis, Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus,dll. ? Kalian juga bisa membaca dan mengunduhnya di laman internet
Untuk menilai sebuah kumpulan cerita, terdapat sejumlah pertanyaan dapat kita jadikan panduan. Untuk itu, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
a) Apa sajakah tema cerita yang terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut?
b) Apakah tema tersebut benar sebagai kebenaran umum?
c) Peristiwa-peristiwa apa sajakah yang dipilih untuk melayani tema cerita?
d) Mengapa suatu cerita lebih menonjol daripada cerita yang lainnya?
e) Bagaimana peristiwa-peristiwa itu mengantarkan perjalanan hidup tokoh utamanya?
f) Di mana dan kapankah peristiwa-peristiwa tersebut terjadi?
g) Bagaimana cara pengarang dalam menampilkan karakter-karakter tokoh- tokohnya?
h) Dari sudut pandang siapakah cerita-cerita tersebut diceritakan?
i) Bagaimana cara pengarang menyampaikan amanatnya?
j) Gaya bahasa apakah yang digunakan pengarang dalam cerita-cerita tersebut?
k) Apakah penggunaan gaya bahasa itu tepat, wajar, dan hidup?
l) Bagaimana kelebihan dan kelemahan buku kumpulan cerpen tersebut?
Karya cerpen seperti halnya novel juga mengandung unsur-unsur intrinsik seperti tema, latar cerita, sudut pandang atau gaya penceritaan, tokoh dan penokohan, alur cerita, amanat atau pesan, gaya bahasa, nilai-nilai moral, dan lain-lain. Selain itu, karya fiksi diciptakan juga dipengaruhi oleh unsur di luar karya sastra misalnya, zaman atau masa karya itu diciptakan, pandangan hidup pengarang, dan sebagainya. Untuk lebih memudahkan kalian membuat data untuk bahan penilaian, kalian bisa menggunakan tabel berikut!
Contoh laporan membaca buku fiksi
Judul buku : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis :Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun :2013
Cetakan :
Tania seorang gadis kecil yang harus merasakan getirnya hidup. Ia bersama ibunya dan adiknya, Dede harus bekerja keras demi kehidupan mereka. Hingga ia dan adiknya bertemu dengan seorang yang menjanjikan sebuah masa depan yang bahkan ia tak pernah membayangkannya. Seseorang itu memberikan secercah harapan baginya dan keluarganya, secercah cahaya yang menelusup ke dalam rumah kardus tempatnya tinggal. Seseorang yang bernama Danar yang bahkan Tania pun tak mampu untuk menuliskan namanya. Bertahun-tahun berlalu cerita sedih dan bahagia menyinggahi kehidupan Tania. Hingga ia sadar bahwa perasaan kagum dan sayangnya pada Danar bukanlah perasaan biasa yang diberikan adik untuk kakaknya. Salahkah perasaannya itu? Salahkah apabila ia mencintai malaikat keluarganya?
“Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan”
Tere Liye selalu menyuguhkan berbagai cerita yang sangat menarik dan inspiratif. Pemilihan kata yang sesuai membuat pembaca terbuai dan mudah memahaminya. Latar yang dituliskan sangat jelas sehingga pembaca merasa bahwa ia benar-benar berada di tempat tersebut. Alurnya yang maju mundur tidak menimbulkan kerancuan pada saat membaca. Tere Liye berhasil mengajak pembaca untuk memiliki logika berpikir yang lebih rasional dan berbeda. Mengambil kesimpulan tidak hanya dari satu sudut pandang, tapi melalui sudut pandang lainnya. Dengan demikian, segalanya akan terasa adil dan masuk akal. Menerima segala sesuatunya dengan lapang tanpa membantah, seperti daun yang tidak pernah membenci angin yang menerbangkannya ke sana kemari. Menerima takdir dan garis kehidupan yang ditentukan Tuhan. Karena apapun yang terjadi, hidup harus terus berjalan.
Terjadi beberapa kesalahan penulisan. Selain itu, perbedaan umur antara Tania dan Danar kurang sesuai menurut saya karena terpaut cukup jauh yaitu 14 tahun. Sehingga pada novel ini terkesan kurang logis. Namun, kekurangan tersebut tertutupi oleh banyaknya kelebihan dari novel ini. Bagi para penggemar novel romansa yang penuh dengan lika-liku kehidupan novel ini sangat cocok dan sangat sayang apabila tidak dibaca.
Kalian pasti telah memahami yang termasuk ke dalam jenis-jenis buku nonfiksi bukan?
Berikut dipaparkan salah satu contoh kaporan membaca buku nonfiksi
Contoh laporan membaca buku pengayaan nonfiksi
Judul : Merancang Karya Tulis Ilmiah
Penulis : Prof.Dr.H.Suherli Kusmana, M.Pd.
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tahun : 2010
Cetakan : Pertama
Jumlah halaman :154
Menulis itu Gampang
Kegiatan berkomunikasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Berkomunikasi secara internal dapat dilakukan seseorang dengan cara berpikir. Berkomunikasi secara eksternal dilakukan dengan menyampaikan hasil pemikiran, gagasan, atau perasaan. Cara penyampaian berkomunikasi ini dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Dalam mengkomunikasikan gagasan secara tertulis diperlukan kemampuan dalam meramu bahasa kedalam bentuk karangan. Apabila gagasan itu berupa argumen keilmuan maka diperlukan kemampuan merancang karya tulis ilmiah. Dalam menuliskan bagian-bagian karangan ilmiah pun sering kali terdapat kegamangan bagi para penulis pemula dalam mengungkapkan gagasan pada setiap bagian karangan ilmiah. Dengan kata lain, begitu banyak kesulitan yang mungkin ditemukan oleh para penulis ketika merancang karya tulis ilmiah. Padahal kemampuan merancang karya tulis ilmiah sangat diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dalam berbagai bidang
Kelebihan dari buku ini yaitu penjelasan yang terdapat pada buku ini begitu terperinci sehingga pembaca memahami dengan baik isinya. Selain itu, bahasa dan pemilihan kata yang digunakan sangat sesuai sehingga tidak menimbulkan kerancuan saat membacanya. Buku ini juga disertai dengan gambar dan ilustrasi sehingga pembaca sangat mudah memahaminya.
Kekurangan dari buku ini yaitu adanya beberapa salah penulisan dan beberapa kalimat yang kurang efektif. Namun, untuk keseluruhan buku ini sangat bagus untuk dibaca dan dipelajari apalagi bagi orang yang ingin dan sedang mendalami mengenai karya tulis ilmiah.
Judul buku : Mengenal Tumbuh-Tumbuhan Berkhasiat Obat
Penulis : Bung Adriansyah
Penerbit : CV Amalia
Tahun : 2008
Cetakan : Pertama
Jumlah halaman : 50
Tumbuhan yang berkhasiat
Buku yang berjudul “Mengenal Tumbuh-tumbuhan Berkhasiat Obat” ini memuat banyak uraian penting mengenai berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat. Tumbuh-tumbuhan yang dijelaskan dalam buku ini ada beberapa macam. Salah satu tumbuhan yang dijelaskan dengan sangat terperinci yaitu asam jawa.
Asam Jawa ( Tamarindus indica ) diduga berasal dari Afrika Timur. Tumbuhan ini dapat tumbuh subur mulai dari daerah pantai sampai dataran tinggi. Daunnya yang masih muda dapat digunakan untuk bumbu masakan, dapat pula diseduh dengan air panas dan gula untuk membuat “wedang asam”. Buah mudanya untuk bumbu masakan, sedangkan yang sudah tua dapat dibuat manisan, bumbu masakan, ataupun obat sederhana. Buah asam mengandung asam tartrat, asam sitrat, asam malat, dan berbagai vitamin terutama vitamin C. Asam Jawa dapat digunakan untuk mengobati bisul, selesma atau sariawan, cacar air, gabak, eksim, gusi meradang, encok, dan lain-lain. Kelebihan buku ini terletak pada kesederhanaannya, sehingga pembaca bisa memahami isi buku ini dengan mudah. Selain itu, gambar yang terdapat pada buku ini memberikan dampak positif sehingga pembaca tidak harus mengangan-angan tumbuhan yang dijelaskan. Isi buku ini sangat bermanfaat, karena tanaman yang dijelaskan adalah tanaman yang biasanya ditaman di pekarangan rumah. Ukuran hurufnya tidak terlalu kecil sehingga pembaca tidak akan merasa pusing. Kekurangan buku ini adalah adanya paragraf yang ditulis kembali, tidak adanya gambar pada tanaman temu hitam, serta adanya pemenggalan kata yang kurang tepat, pada tanaman katuk tidak dijelaskan manfaatnya dengan jelas. Namun, secara keseluruhan buku ini layak dimiliki oleh anda, karena dapat membantu mengatasi beberapa penyakit.
Rangkuman
- Antologi atau kumpulan karya dapat berupa kumpulan cerpen maupun kumpulan puisi. Keduanya tergolong karya atau buku fiksi.
- Buku antologi cerpen misalnya, Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis, Jodoh karya A.A. Navis, Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari, Dari Ave Maria Ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus, Tjerita dari Blora karya Pramoedya Ananta Toer, Perempuan di Titik Nol, karya Nawal El Saadawi, dan lain lain.
- Untuk menilai kumpulan cerpen dapat diawali dengan menganalisis tema setiap cerita, tema yang paling menonjol, tokoh –tokoh yang ditampilkan dalam setiap cerita, latar yang dominan, pesan dari setiap cerita, sudut pandang, gaya bahasa, serta keunggulan dan kelemahan dari setiap cerita.
Penugasan Mandiri
Tugas 1
Setelah kalian mendata informasi yang terdapat dalam kedua buku kumpulan cerpen yang kalian baca, buatlah sebuah ulasan yang berisi penilaian terhadap kedua buku tersebut!
Judul Ulasan
..........................................
..........................................
..........................................
Setelah kalian membaca dua buah buku fiksi berupa kumpulan cerpen, , sekarang bacalah sebuah buku nonfiksi seperti biografi, buku ilmu pengetahuan , atau kalian boleh membaca buku apa saja yang berisi pengetahuan yang tentunya akan bermanfaat bagi kalian. Kalian bisa membaca buku karya sendiri, meminjam di perpustakaan, atau mencari sumber di internet
Tugas 2
Buatlah ulasan terhadap buku yang telah kalian baca dengan menggunakan sistematika berikut!
Judul Ulasan
1. Identitas Buku
Judul buku :
..........................................
Penulis :
..........................................
Penerbit :
..........................................
Kota terbit :
..........................................
Tahun terbit :
..........................................
Jumlah halaman :
..........................................
2. Pembukaan
..........................................
..........................................
..........................................
3.Isi
..........................................
..........................................
..........................................
4.Penutup
..........................................
..........................................
..........................................
Latihan Soal
1. Buku ini berjudul Matematika Aplikasi yang diperuntukkan untuk SMA dan MA
Kelas XII program studi ilmu alam, supaya dapat dipelajari sebagai sumber pengetahuan dan siswa dapat mendalami pelajaran matematika secara luas. Buku ini ditulis oleh Pesta E. S. dan Cecep Anwar H, F, S dimana dalam buku ini siswa dapat belajar aktif melalui aktivitas di kelas, gamemath dan siapa berani. Buku ini tergolong buku pelajaran yang materinya disajikan dengan bahasa yang lugas dan ilustrasi yang menarik. Buku ini berbalut ungkapan santun dengan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, buku ini juga didukung dengan tampilan tata letak yang baik, desain dan ilustrasi yang menarik dengan memperhatikan tingkat pemahaman siswa.
Kutipan buku nonfiksi tersebut memaparkan tentang ....
A. identitas buku dan ikhtisar isi buku
B. ikhtisar isi buku dan kekurangan buku
C. identitas buku dan kelebihan buku
D. ikhtisar isi buku dan kelebihan buku
E. judul buku dan ikhtisar buku
Jawaban: C. identitas buku dan kelebihan buku
Pembahasan:
pada paragraf pertama disebutkan judul dan nama pengarang, pada paragraf kedua dikatakan bahwa “buku ini tergolong buku pelajaran yang materinya disajukan dengan bahasa yang lugas dan ilustrasi yang menarik.
2. Perhatikan ulasan buku non fiksi berikut!
Buku bersampul hijau dan kuning ini berisi 196 halaman dan terdapat 8 bab, 4 bab pada pembahasan pertama, 4 bab lainnya pada pembahasan kedua. Pada pembahasan pertama yaitu kegiatan bersama, Bab I tertulis pada halaman 1, Bab II terdapat pada halaman 25, Bab III (Keperluan Hidup) tertuang dalam halaman 47, Bab IV berisi “Melejitkan potensi diri” tertulis pada halaman 73, Pada pembahasan yang kedua yaitu Bab V pada halaman 103 membahas menghargai kreativitas, Bab VI membahas tentang “Budaya Daerah” Bab ini tertulis pada halaman 125, Bab VII membahas tentang “Menguasai ILmu Pengetahuan” Bab VIII membahas tentang “Kegiatan Berkesan”. Pada akhir buku ini terdapat Epilog ditulis pada sampul belakang.
Kutipan tersebut memaparkan tentang ....
A. identitas buku
B. ikhtisar isi buku
C. kelebihan dan kekurangan buku
D. kesimpulan
E. judul buku
Jawaban: C. kelebihan dan kekurangan buku
Pembahasan:
Wacana tersebut membahas satu per satu bab pada buku tersebut.
3. Berikut contoh judul karya nonfiksi, kecuali ....
A. Praktik Penyuntingan Kalimat
B. Kritik Sastra Feminis
C. Pengantar Ilmu Antropologi
D. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik
E. Perempuan di Titik Nol
Jawaban: E. Perempuan di Titik Nol
Pembahasan:
Perempuan di Titik Nol adalah antologi cerpen karya El Saadawi yang diterjemahkan oleh Mochtar Lubis. Antologi cerpen termasuk dalam karangan
4. Berikut judul antologi cerpen, kecuali...
A. Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer
B. Cerita dari Blora karya Pramoedya Ananta Toer
C. Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis
D. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus
E. Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari
Jawaban: A Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer
Pembahasan:
Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu novel dari tetralogi Pramoedya.
5. Berikut yang bukan ciri tulisan nonfiksi adalah ....
A. berbentuk tulisan ilmiah
B. berusaha mencapai tahap objektivitas yang tinggi
C. berusaha menarik
D. bahasa bersifat konotatif
E. menggugah nalar
Jawaban: D. bahasa bersifat konotatif
Pembahasan:
Ciri tulisan nonfiksi adalah berbentuk tulisan ilmiah, berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi berusaha menarik dan menggugah nalar.
EVALUASI
Bacalah penggalan cerpen berikut untuk nomor 1 s.d. nomor 3.
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini semakin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
“Kenang-kenangan”
oleh Abdul Gani A.K
1. Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah. . . .
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang ketiga pelaku sampingan
D. Orang ketiga pelaku utama
E. Orang ketiga serba tahu
2. Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah . . . .
A. percaya diri
B. adaptif
C. sombong
D. rajin berusaha
E. mudah dipengaruhi
3. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah. . . .
A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri sesuai keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang.
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
4. Bacalah kutipan cerita berikut!
Anita merasa malu dan kurang percaya diri kalau berkumpul dengan teman-temannya. Tubuhnya kecil dan mengeluarkan bau tak sedap. Teman-temannya sering meledek dan menggodanya. Anita ingin penampilannya berubah. Dia ingin buktikan kepada teman-temannya bahwa ia bisa tampil bersih dan tidak kalah besar. Anita pun bangun pagi dan rajin membersihkan diri. Ia tidak malas lagi mencari makan. Berkat ejekan teman-temannya, dirinya membuang jauh-jauh sifat malasnya.
Nilai moral pada kutipan cerita tersebut adalah....
A. Dalam pergaulan harus memusnahkan sikap berkuasa
B. Dengan teman harus saling menggoda dan meledek
C. Berusaha menjadi lebih baik agar percaya diri
D. Kurang percaya diri hal biasa dalam pergaulan
E. Banyaklah makan dan sering-seringlah mandi
Bacalah penggalan cerpen berikut dengan cermat !
“Bangsat, siapa kau,”Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya ia hendak mencengkeram aku. Setengah takut aku mundur dan menjawab;
“Aku teman Umi dan Latifah.” Dan tiba-tiba benciku timbul terhadap haji itu.
“Tapi, aku larang kau dekati mereka, mengerti anak lapar?”
Betapa tersinggung aku mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa berbuat apa-apa selain kecut dan mendongkol.
Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi terdengar suara gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam sela bentak dan rotan, mungkin bersama kakaknya.
5. Watak tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah. . . .
A. Keji, tetapi sangat sayang terhadap anaknya
B. Berwibawa dan tegas dalam bersikap
C. Kejam dan kasar dalam berucap
D. Bijaksana, tetapi keras dalam bertindak
E. Kejam dan sangat disiplin
6. Pendeskripsian watak dalam penggalan cerpen di atas dilakukan dengan cara. . . .
A. Tanggapan tokoh lain dan dialog antar tokoh
B. Tanggapan tokoh lain dan lingkungan sekolah
C. Dialog antar tokoh dan pikiran-pikiran tokoh
D. Deskripsi ciri fisik dan tanggapan tokoh lain
E. Deskripsi gerak-gerik dan lingkungan tokoh
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 7 dan 8.
Bacalah dengan cermat!
Pak Kepala Kanwil berkata dengan pelan dan pasti, namun cukup menusuk perasaan Setyani. Sosok pemimpin yang tegas dan kaku menurut Setyani itu berulang kali mengucapkan kata-kata mutiara yang menyebalkan. Hati Setya berletupan. “Ya, Bapak tidak mengalami sih, coba kalau istri Bapak yang harus memilih ultimatum itu. Bagaimana sikap Bapak ? Bagaimana perasaan Bapak?
Memang benar sebagai pemimpin Bapak bersikap tegas, tetapi, apakah tidak ada pertimbangan lain yang bersifat lebih manusiawi. Mengapa Bapak tidak menelusur, mengapa suamimu pindah? Apa alasan pindah tugas? Bapak hanya menyapu rata. Bapak hanya mengambil bersih, mengambil permukaannya saja, tanpa mengikutsertakan perasaan. Yang ini telah dilupakan Bapak juga dalam sebagai kepala rumah tangga yang dalam kesehariannya juga dikelilingi oleh anak dan istri yang setia? Di kantor memang Bapak pemimpin yang wibawa dan tegas. Tetapi apakah salah jika mengambil keputusan dan mengeluarkan dogma, Bapak mengikutsertakan sisi lain sebagai bahan pertimbangan, yaitu nurani dan kemanusiaan misalnya. Semua permasalahan toh ada solusinya.
7. Amanat yang diungkapkan dalam penggalan cerpen tersebut adalah. . . .
A. Jadilah pemimpin yang adil dalam menjalankan tugas
B. Seorang bawahan harus dapat menerima keputusan seorang pemimpin
C. Pemimpin harus bisa memisahkan antara tugas dan kewajiban
D. Pengambilan keputusan hendaknya mempertimbangkan kemanusiaan
E. Seorang pemimpin juga berkewajiban akan keluarganya sendiri
8. Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah. . . .
a. Pemimpin yang baik mengambil keputusan secara tegas dan mempertimbangkan kemanusiaan
b. Sikap tegas dan wibawa pemimpin kepada bawahannya tanpa pilih kasih atau adil
c. Kesulitan seseorang dalam mengambil keputusan yang terbaik karena mempertimbangkan keadilan
d. Kepedulian pemimpin terhadap masalah tugas dan keluarga yang kedua hal tersebut sama beratnya
e. Resiko seorang pegawai dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai anak buah
Kutipan cerpen untuk soal nomor 9 sampai dengan 11.
Bacalah dengan saksama !
(1) Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya, sudah demikian berakarnya di hati anak muda kita. (2) Dan yang lebih menakutkan, sudah mulai menjalar dan menyentuh anak desa, termasuk anak saya. (3) “Good morning , Pak Marjuki, how are you hari ini?” Tanya seseorang mengagetkanku. (4) Rasa kagetku berubah menjadi takjub, bingung dan takut.(5) Di depanku berdiri sesosok makhluk modern, mirip yang ada di sinetron televisi. (6) Aku begitu ketakutan sampai tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. (7) Ternyata sulur-sulur akan modernisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8) Damainya hutan pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan budaya “gaul”. (9) Bahkan di depanku korban “gaul” seolah mau menerkamku. (10) Betapa tidak, Bu Guru Istikomah datang dengan tampang baru, rambutnya yang ikal panjang hitam indah, kini berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat coklat.
9. Pembuktian watak tokoh “aku” yang pencemas dalam kutipan tersebut terdapat pada kalimat nomor. . . .
A. (1),(2), dan (8)
B. (1),(4), dan (6)
C. (2),(6), dan (7)
D. (4),(6), dan (9)
E. (4),(8), dan (10)
10. Pendeskripsian watak “aku” berdasarkan kutipan cerpen tersebut melalui. . . .
A. gambaran fisik tokoh
B. ucapan tokoh lain
C. pikiran tokoh
D. dialog antartokoh
E. uraian pengarang
11. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah. .
A. Orang pertama pelaku pertama
B. Orang ketiga pelaku utama
C. Orang pertama pelaku sampingan
D. Orang ketiga pelaku sampingan
E. Orang ketiga serba tahu
Penggalan cerpen berikut ini untuk soal nomor 12 s.d 14
Bacalah penggalan cerpen berikut!
Ceritanya hari itu tanggal 10 November, sejak pagi hujan gerimis, Bapak memasang bendera, kemudian dari teras rumah dipandanginya bendera yang mulai basah terkena hujan. Rupanya Bapak tidak rela jika benderanya basah. Oleh karena itu; kemudian dicabutnya tiang bendera yang terbuat dari bambu itu dan dipanggulnya menuju tempat yang teduh. Tak lama kemudian hujan reda, dipasangnya kembali tiang itu di halaman. Namun, ketika beberapa jam kemudian hujan turun lagi. Lantas diambilnya lagi tiang bendera itu dan dibawa ke tempat yang teduh. Hal itu terjadi sampai beberapa kali. Tentu saja melihat ulah Bapak seperti itu, Mas Toro, calon suami Mbak Nurul tertawa. Dan hal itu membuat kakakku malu.
Setelah makan siang dengan suara keras kakakku bercerita. “Ibu kenal Pak Samsuri, Pakde Mas Toro? Dia juga pejuang Angkatan ’45. Dulu katanya pernah berjuang bersama Bapak, tapi orangnya sederhana ya, Bu. Tidak pernah menunjukkan kalau dirinya mantan pejuang”
Dia terus bicara seperti penyiar radio yang tanpa meminta pendapat pendengarnya. Kami semua tahu untuk siapa cerita itu ditunjukkan dan Bapak mengerti kalau kakakku tengah menyindirnya. Dengan kalem Bapak menyahut. “ Samsuri itu tentara, tapi tidak pernah ikut berperang, tugasnya di bagian logistik. Jadi tahunya, ya, makanan saja. Bilang sama Toro, pacarmu itu, kalau pakdenya tentara yang takut sama bedil!”
Mendengar omongan Bapak seperti itu, Mbak Nurul sangat tersinggung. Akibatnya, dia tidak mau bicara dengan Bapak sampai beberapa hari.
(Benderaku, Atfi Lailia Khusnawati)
12. Konflik yang terdapat dalam cuplikan cerpen tersebut adalah....
A. Perasaan marah bapak terhadap seisi rumah.
B. Mbak Nurul merasa sedih terhadap bapak
C. Ketidakrelaan bapak tinggal di rumah
D. Perasaan marah Mbak Nurul kepada bapak
E. Rasa penyesalan bapak menjadi pejuang
13. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A. Bapak tidak rela jika benderanya basah terkena air hujan
B. Mas Toro malu memiliki pakde yang takut dengan bedil
C. Bapak mengejek Pak Samsuri, pakde pacar Mbak Nurul
D. Mbak Nurul marah karena pacarnya diejek Bapak
E. Bapak adalah pejuang Angkatan ’45 yang pernah berperang
14. Peristiwa yang terjadi akibat konflik adalah...
A. Bapak tetap dengan pendiriannya, sangat mencintai bendera.
B. Mas Toro senang melihat bapak bersikap berlebihan terhadap bendera.
C. Ibu memaklumi sikap Bapak yang sangat menghormati bendera.
D. Mbak Nurul sangat tersinggung mendengar perkataan Bapak.
E. Mbak Nurul tidak mau bicara dengan Bapak sampai beberapa hari.
Cermatilah kutipan cerpen berikut ini!
Tardi kembali diam. Ia benar-benar merasa bingung dengan permintaan istrinya yang dianggap tidak masuk akal, aneh, janggal. Betapa tidak, di saat orang susah mendapatkan pekerjaan, Asfina justru ingin berhenti kerja. “Apa karena pendapatan kamu tidak sesuai dengan yang kita harapkan?” Tardi kembali melontarkan pertanyaan, setelah cukup lama ia menunggu reaksi dari istrinya. Namun, Asfina tetap bergeming. Pertanyaan ini dilontarkan Tardi, lantaran istrinya pernah melontarkan kekecewaannya dengan besarnya gaji yang ia terima setiap bulan. Memang, gaji yang diterima Asfina setiap bulan nyaris pas-pasan.“Jika dihitung-hitung saya ini jadi seperti orang kerja bakti, Mas,” kata Asfina. “Kalau memang begitu, ya lebih baik kamu tidak usah kerja saja, Dik,” komentar Tardi setelah berkali-kali istrinya melontarkan kalimat yang sama, ketika itu. “Ya, bukan tidak ada hasilnya, Mas,” ujar Asfina. “Tadi kamu bilang kerja bakti. Lalu kenapa....” “Maksud saya bukan itu hasilnya.” “Lantas?” “Saya merasa senang apabila ada murid yang berprestasi. Bangga bila apa yang saya ajarkan dapat bermanfaat bagi mereka. Jadi, bukan materi yang saya peroleh, Mas. Melainkan kepuasan batin.”
15. Keterkaitan peristiwa dalam kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah....
A. Suami bingung dengan istri yang bekerja.
B. Istri kecewa dengan besaran gaji setiap bulan.
C. Suami melarang istri bekerja.
D. Guru senang bila muridnya berprestasi.
E. Suami peduli dengan istrinya yang ingin bekerja.
Jawaban
1. A
2. B
3. C
4. C
5. C
6. C
7. A
8. A
9 B
10 C
11 A
12 D
13 C
14 E
15 D