wendycode

Materi dan Soal Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Kelas 12 KD 3.3 #KP 1

0

Identitas

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Alokasi waktu : 4X45 menit
Judul : Informasi dalam Teks Sejarah


Kompetensi Dasar

3. 3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis.
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi.


Deskripsi Singkat Materi

Belajar tentang teks sejarah sangatlah mengasyikkan karena kalian akan dapat melihat kejadian yang telah terjadi dalam teks tersebut. Ya itu karena dalam teks cerita sejarah menceritakan peristiwa yang telah terjadi. Pada pembelajaran pertama kalian akan mempelajari informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis. Kemudian pada pembelajaran selanjutnya kalian akan menemukan nilai-nilai yang akan dikonstruksi . Tetap semangat ya, kalian pasti bisa.



Materi Pembelajaran

Pertama : Mengidentifikasi informasi, dalam cerita sejarah.
Kedua : Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi.


Kegiatan  Pembelajaran 1

Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah


Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi informasi dalam teks cerita sejarah dengan kritis, cermat, dan bertanggung jawab agar kalian memiliki pemahaman tentang teks cerita sejarah dengan benar.


Uraian Materi

Tak terasa kalian sudah sampai pada teks kedua di kelas XII yaitu teks cerita sejarah, kalian baru saja mempelajari surat lamaran pekerjaan. Pasti di antara kalian sudah memahaminya bukan. Teks yang akan kalian pelajari sekarang sangat mengasyikkan. Karena kalian dapat memiliki gambaran tentang kehidupan, perjuangan, peristiwa atau hal lain yang pernah terjadi dan ditulis dalam teks cerita sejarah. Jadi seperti hidup pada zaman yang ada pada cerita sejarah tersebut. Selain itu banyak juga nilai-nilai yang dapat kita ambil setelah membaca teks cerita sejarah. Menarik bukan? Apa sebenarnya cerita sejarah dan bagaimana serunya kehebatan pelaku dan peristiwa yang pernah terjadi semua ada di modul ini.


1. Pengertian

Perhatikan contoh berikut!

Contoh 1

Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang berasal dari Indonesia. Candi Borobudur sendiri merupakan peninggalan terbesar agama Buddha yang ada di dunia. Candi ini dibangun sekitar tahun 824 M pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.

Candi Borobudur merupakan monumen Buddha yang memiliki 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur memiliki arsitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India.

UNESCO telah mengakui Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di Indonesia dan dunia serta memuji kemegahannya. Dalam pembangunannya, Candi Borobudur membutuhkan waktu sekitar 75 tahun di bawah komando arsitek Gunadarma.

60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang digunakan untuk pembangunan candi ini diambil dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 Km di sebelah timur candi. Pada saat pembangunan, belum dikenal sistem metrik. Bahkan, satuan panjang yang digunakan dalam pembuatan candi adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah. Metode pengukuran ini biasa digunakan untuk mengukur panjang rambut dari dahi sampai dasar dagu.

Berdasarkan tulisan yang tertulis prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memprediksi bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Samaratunga, raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra. Samaratungga mulai membangun candi ini sekitar tahun 824 M. Namun, candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu Pramudawardhani yaitu putrinya.

Contoh 2

Pangeran Bondowoso dan Lorojonggrang


Sebuah kerajaan besar jatuh di musuh, kerajaan tersebut memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Pangeran Bondowoso jatuh hati padanya dan berniat menikahi sang putri. Namun tentu saja Roro Jonggrang tidak menyukai pangeran Bondowoso sehingga meminta sarat yang sulit yaitu membuat seribu candi hanya dalam waktu semalam. Ternyata pangeran Bondowoso menyanggupinya.

Dengan bantuan jin dan roh halus sebelum menjelang fajar persyaratan sudah hampir dipenuhi Pangeran Bondowoso. Tentu saja melihat hal itu Roro Jonggrang panik dan memikirkan cara untuk mencegahnya memenuhi persyaratan. Akhirnya sang putri menyuruh pelayan untuk menumbuk lesung dan menebarkan bunga. Sehingga jin dan roh halus merasa hari sudah siang dan langsung menghentikan pekerjaannya.

Pangeran Bondowoso merasa marah saat mengetahui cara licik Roro Jonggrang padahal hanya perlu 1 candi lagi untuk memenuhi persyaratan. Kemurkaan pangeran Bondowoso akhirnya dilampiaskan dengan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke 1000 untuk menggenapkan Candi.

Dari dua contoh tersebut dapatkah kalian membedakan teks cerita sejarah tersebut? Ya kalian benar! Pada contoh pertama merupakan teks cerita sejarah dan pada contoh kedua merupakan contoh teks cerita sejarah.

Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Bedanya sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi.

Pengertian teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja. Teks cerita adalah istilah umum. Bisa jadi mengacu pada cerpen, novel, novelet, atau skenario drama.

Pada dasarnya hampir semua prosa atau novel dapat memuat nilai sejarah jika gaya penulisan yang digunakan adalah gaya realis. Namun, kandungan sejarahnya tidak akan sekuat teks cerita sejarah. Seorang sastrawan yang sering kali menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya bermaksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya, novel Rora Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidi; Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang mengisahkan kehidupan Soekarno ketika menjalin rumah tangga dengan Inggit Garnasih; Novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil karya Remy Silado. Contoh lain novel The da Vinci Code karya Dan Brown.

Cerita sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif. Cerita sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika disajikan secara simbolisasi verbal. Novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

Sebelum membahas lebih lanjut cerita sejarah berikut akan disampaikan perbedaan antara teks sejarah dengan cerita sejarah. Simpulannya, teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita sejarah adalah imajinasi atas fakta. Sementara itu, berikut adalah analisis bandingan perbedaan cerita sejarah dengan teks sejarah.



2. Struktur

Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud (2017, hlm. 43).

a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)

Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pengungkapan peristiwa

Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).

c. Konflik (rising action)

Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.

d. Puncak Konflik (komplikasi)

Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.

e. Penyelesaian (resolusi)

Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokoh- tokoh yang terlibat dalam peristiwa.

f. Koda

Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dsb.

Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki 3 struktur penyusun, yaitu:
  • Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
  • Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
  • Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak.

3. Ciri-ciri

Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks cerita sejarah. Adapun ciri- cirinya sebagai berikut:
  1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.
  2. Berbentuk recount teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:
  3. a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
    b. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
    c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.
  4. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.
  5. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.
  6. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

4. Fungsi

Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu:
  1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.
  2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.
  3. Fungsi instruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
  4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.

5. Nilai-nilai

Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini.

Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah.
a. Nilai budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.

b. Nilai moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.

c. Nilai agama/ religi
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk gaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.

d. Nilai pendidikan/ edukasi
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan

e. Nilai estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.

f. Nilai sosial
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Rangkuman
  1. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi
  2. Struktur teks cerita sejarah secara umum adalah orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi dan diuraikan dalam tahapan-tahapan lebih terperinci sebagai berikut: pengenalan situasi, pengungkapan peristiwa, menuju konflik, puncak konflik, penyelesaian dan koda.
  3. Ciri-ciri teks cerita rakyat adalah disajikan secara kronologis berupa urutan peristiwa, berupa recon, menggunakan konjungsi temporal, berupa fakta dan memiliki struktur orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi.
  4. Fungsi teks cerita sejarah adalah rekreatif, inspiratif, instruktif dan edukatif.
  5. Teks cerita sejarah sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat seperti nilai pendidikan, religius, moral dan lain-lain.


Penugasan Mandiri

Mangir
Karya Prarnoedya Ananta Toer

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya mentari. Dengan cepat ia naik dari kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

Abad Keenam Belas Masehi

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak- ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikunjungi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.

Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin lunas menerjang serong gunung-gunung air itu  serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat dari pilihan kapas dan benang sutra, menggilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.

Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur, "Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda:' Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. ''Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang:'

''.Allah Dewa Batara!" sahut Sang Patih. "Itu bukan aturan raja-raja! Itu aturan brandal!"
"Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan,Paduka:'
"Bagaimana Bupati Jepara?"
"Tewas enggan menyerah Paduka;' Patragading mengangkat sembah. "Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang:'

"Begitulah kata warta;' Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. "Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, area, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukuman buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya:'

"Disambar petirlah dia!" Boris meraung, seakan batu-batu itu bagian dari dirinya sendiri. 
"Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!" Tiba-tiba suaranya turun mengiba-iba: 
''Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari.Tak perlu dicari!" Meraung.

Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengannya melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang berseru-seru, "Lari dari asrama! Lari!"

Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyatakan sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.

Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka menganggap, sudah tak ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.

Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannya terhadap abang-kandungnya.

Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di tengah-tengah pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan, sodor, maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini.

Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, "Tak ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!" Dan para perwira pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing-masing.

"Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak- tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian:' Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai.

Bardasarkan kutipan novel tersebut, identifikasikan tahapan cerita ke dalam tabel di bawah ini.



GLOSARIUM

Nilai-nilai : hal – hal yang terkandung dalam karya berupa pembelajaran yang bisa dijadikan acuan perilaku dalam kehidupan sehari – hari.
Mengonstruksi : kegiatan menata kembali nilai-nilai yang ada pada suatu teks menjadi teks lain.
Rekon (recount) : sebuah teks cerita ulang yang menceritakan kepada pembaca mengenai sebuah cerita, aksi atau aktivitas lampau.
Teks Sejarah : teks yang menceritakan peristiwa yang telah terjadi apa adanya.
Teks cerita sejarah : teks yang menceritakan peristiwa yang pernah terjadi yang diceritakan dengan imajinasi penulis meski tetap bersumber pada sejarah.
Teks eksplanasi : teks yang menjelaskan sebab akibat suatu fenomena, baik itu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya.

Latihan:

Soal  dari 


Usaha yang bagus!
Jawaban benar dari soal!
Skor Nilai

Posting Komentar

0 Komentar
Komentar

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Posting Komentar (0)
2/sidebar/Soal 11

#buttons=(Accept !) #days=(360)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.Pelajari lagi
Terima!
To Top