Menentukan Pemarkah Kohesi dan Koherensi dalam Paragraf
Alat penanda atau pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf dapat berupa kata dan kelompok kata. Permarkah-pemarkah tersebut sangat antara lain sebagai berikut.
- a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya: dan, lagi, serta, lagi pula, dan tambahan lagi.
- b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian, sementara itu, dan sehari kemudian.
- c. Penanda klimaks, misalnya: paling, se-nya, dan ter-.
- d. Penanda perbandingan, misalnya: sama, seperti, ibarat, bak, dan bagaikan.
- e. Penanda kontras, misalnya: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya.
- f. Penanda ilustrasi, misalnya: umpama, contoh, dan misalnya.
- g. Penanda sebab-akibat, misalnya: karena, sebab, dan oleh karena.
- h. Penanda kesimpulan, misalnya: kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, dan rangkuman.
Menyusun Paragraf yang Kohesif dan Koheren
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh seorang pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Oleh karena itu, menyusun paragraf yang kohesif dan koherensif berarti harus memenuhi kriteria ciri-ciri paragraf yang efektif seperti yang dijelaskan pada penjelasan sebelumnya. Untuk memenuhi karakteristik tersebut, langkah-langkah menyusun paragraf yang baik adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kalimat topik.
b. Menentukan Kalimat penjelas.
c. Menentukan kalimat-kalimat pengembang.
d. Menentukan kalimat simpulan.
Contoh:
Sejak kepala sekolah pindah, tanggung jawab Pak Umar semakin
berat. Tugas-tugas membimbing guru muda dibebankan kepadanya.
Penyelesaian program perluasan sekolah pun harus ia tangani juga.
Kelestarian berlangsungnya iklim persaingan antarsiswa ada di tangannya.
Rencana pertemuan rutin antara orang tua siswa dengan pihak
sekolah yang sudah lama dipersiapkan harus ia laksanakan pula.
Sekarang, Pak Umar benar-benar menjadi tumpuan harapan sekolah.