C. Menelaah Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi
Penggunaan tanda baca sangat penting dalam suatu teks. Apakah kalian telah memahami seluruh kaidah penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia? Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun daring/online. Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Adapun berkas PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Berikut tampilan untuk mengunduh berkas PUEBI di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Setelah mencermati kaidah tanda baca, pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan dalam PUEBI, kalian dapat berlatih menganalisis teks berdasarkan kaidah-kaidah tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh analisis penggunaan tanda baca dalam teks biografi Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia.
- Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak lahir. Kalimat tersebut menggunakan tanda titik pada akhir kalimat. Hal tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan bahwa tanda titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.
- Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Penggunaan tanda koma dalam kalimat tersebut sesuai dengan kaidah karena menurut PUEBI, tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Pada kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat sementara itu yang kemudian diikuti dengan tanda koma.
- Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tanda koma juga digunakan dalam kalimat tersebut sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Selain itu, terdapat penggunaan huruf miring untuk penggunaan nama surat kabar dalam kalimat tersebut.
- Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia selesaikan. Dalam kalimat tersebut terdapat tanda kurung yang berfungsi mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
- Tulisan “Seandainya Aku Seorang Belanda” dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. Pada kalimat di atas terdapat dua tanda baca, yaitu tanda petik dan tanda titik. Tanda petik pada kalimat tersebut digunakan untuk mengapit judul sebuah tulisan dari Ki Hadjar Dewantara. Sebagaimana tertera dalam PUEBI bahwa tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Selain itu, kalimat tersebut juga mengandung tanda titik. Tanda titik tertera pada dua tempat. Pertama sebagai pemisah untuk gelar dokter yang disingkat dan tanda titik sebagai akhir kalimat.
Selain tanda baca, dalam teks biografi tersebut kalian juga dapat menemukan beberapa kata serapan yang berasal dari bahasa asing atau daerah. Berikut beberapa di antaranya.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini sebuah teks biografi Mohammad Hatta. Di dalamnya terdapat beberapa tanda baca yang belum benar dan beberapa kata serapan yang masih keliru penulisannya. Silakan lakukan perbaikan terhadap teks tersebut sesuai fungsi dan kaidah tanda baca serta aturan penulisan kata serapan yang benar.
Biografi Mohammad Hatta
Mohammad Hatta Lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Nama Mohammad Hatta berasal dari Muhammad Athar yang diambil dari nama lengkap seorang tokoh Muslim, yaitu (Ahmad Ibn) Muhammad (Ibn Abd Al-Karim Ibn) Athaillah Al-Sakandari, pengarang kitab Al-Hikmah. Orang-orang di Bukittinggi biasa memanggil Mohammad Hatta dengan nama Athar. Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 selanjutnya tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang. Sekolah berikutnya adalah Prins Hendrik School, dan lulus tahun 1921. Hatta mengikutikuliah di Handels Hoogere School (HHS) di Rotterdam Belanda, pada jurusan jurusan economy kenegaraan. Hatta menyelesaikan kuliahnya tahun 1932, dengan gelar sarjana economy. Pengalaman berorganisasi Bung Hatta dimulai dengan menjadi anggota club sepak bola Swallow semasa sekolah MULO di Padang, dan kemudian menjadi bendahara. Pada akhir tahun 1917, Bung Hatta dipilih sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Padang.
Awal perpolitikan Hatta dimulai saat dia sekolah di Belanda. Hatta bergabung dan aktif dalam organisasi Indische Vereniging (Perkumpulan Hindia), yang sebenarnya adalah organisasi social, tetapi kemudian berubah menjadi organisasi politic. Hal ini terutama karena pengaruh Ki Hadjar Dewantara, Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo pada tahun 1913 ketika mereka tidak diperbolehkan bergerak di Indonesia. Pada tahun 1924 Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia (PI). Nama Hatta semakin dikenal oleh para mahasiswa Indonesia di Belanda, saat beliau diangkat sebagai bendahara PI. Karena berpengalaman memimpin majalah, maka beliau diserahi tugas memimpin majalah Hindia Poetra, yang diterbitkan oleh perkumpulan tersebut. Hindia Poetra kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada saat Hatta dipilih menjadi Ketua PI, dia menyampaikan pidato inagurasy yang berjudul Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan. Setelah PI dibawah pimpinan Hatta banyak memperlihatkan perubahan. Perhimpunan ini banyak memperhatikan perkembangan pergerakan nasional di Indonesia.
Pada tanggal 23 September 1927 Hatta bersama Ali Sastroamidjojo-Nazir Datuk Pamuntjak-Abdul Madjid Djojoadhiningrat; ditangkap oleh penguasa Belanda Mereka dituduh menjadi anggota partai terlarang dan menghasut untuk menentang kerajaan Belanda. Semua tuduhan tersebut ditolak dalam pembelaannya yang ia beri judul “Indonesia Vrij” (Indonesia Merdeka). Setelah Hatta ditahan beberapa bulan, pada tanggal 22 Maret 1928 Hatta dan ketiga anggotanya dibebaskan oleh pengadilan karena semua tuduhannya tidak dapat dibuktikan. Setelah selama 11 tahun belajar di Belanda, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1932 Hatta tiba di Indonesia. Setelah beberapa hari beristirahat, Hatta mulai memfokuskan dirinya untuk memimpin PNI Baru. Telah terbukti banyak cabang-cabang PNI Baru yang berdiri di berbagai kota. Tetapi tak lama kemudian, Hatta dan beberapa anggotanya dari PNI Baru termasuk Sjahrir, ditahan, mulanya di Penjara Glodok, kemudian dibuang ke Digul. Satu tahun Hatta tinggal di Boven Digul, kemudian pada tahun 1936 Hatta dipindahkan ke tempat pembuangan di Banda Neira.
Setelah pecah Perang Pasifik (Desember 1941) Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Sukabumi. Setelah bebas dari masa hukuman, Hatta kemudian juga aktif di berbagai organisasi tanah air. Tepat setahun meletusnya Perang Asia Timur Raya, sebuah Rapat umum diadakan di Lapangan Ikada, Jakarta 8 Desember 1942. Hatta diminta berpidato. Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut dari pada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali. Kemudian pada 8 Maret 1943 Empat Serangkai seperti Soekarno Hatta Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansur mendirikan Poetera; Poesat Tenaga Rakyat. Poetera sendiri menjaga cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagai tujuan pokok bangsa. Poetera juga berusaha mengubah system pendidikan warisan Belanda menjadi system yang lebih cocok untuk Indonesia. Poetera sedikit banyak berhasil menggalang persatuan sebagai bangsa, juga meningkatkan kemampuan rakyat
Hatta kemudian banyak terlibat pembentukan Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibuka pada 28 Mei 1945. Badan ini menyusun rancangan Undang-Undang Dasar yang dapat selesai pada Juli 1945. Selain di BPUPKI Hatta juga mengikuti pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada awal Agustus 1945. Pada sepuluh pagi tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan dan esok harinya dilakukan Pengesahan UUD (1945) yang dihadiri oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan. Keterlibatan dirinya dalam organisasi-organisasi tersebut akhirnya ikut mengantarkan dirinya sebagai proclamator kemerdekaan RI bersama Soekarno. Hatta diangkat secara acclamation sebagai wakil presiden pertama RI.Sorotan Soekarno dan Hatta muncul dalam peristiwa 19 Desember 1948, ketika ibukota RI di Yogyakarta diserang Belanda dan akhirnya Yogyakarta. Commision Tiga Negara tidak dapat mencegah Belanda untuk menawan Soekarno dan Hatta. Akhirnya pada 1946, Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil perundingan tersebut Belanda mengakui kedaulatan RI. Berdirilah Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dipimpin oleh Hatta sebagai perdana menterinya. Dalam kurun waktu antara 29 Januari 1949 hingga Desember 1949, ia merangkap jabatannya sebagai wakil presiden, perdana menteri, dan sekaligus menjadi menteri pertahanan RIS. Dalam kurun waktu Desember 1949 hingga Agustus 1950, Hatta juga merangkap sebagai menteri luar negeri (menlu) RIS.
Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari ia dirawat di sana. Setelah wafat, Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Proclamator kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno. Pada 7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.
Berikut ini beberapa kalimat yang memiliki kesalahan penulisan tanda baca. Silakan tulis kalimat perbaikan dan alasannya atau dasar kaidah penulisan tanda bacanya!
- Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 selanjutnya tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang. Kalimat perbaikan:
- Pada saat Hatta dipilih menjadi Ketua PI, dia menyampaikan pidato inagurasy yang berjudul Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan. Kalimat perbaikan:
- Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut dari pada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali. Kalimat perbaikan:
- Kemudian pada 8 Maret 1943 Empat Serangkai seperti Soekarno Hatta Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansur mendirikan Poetera; Pusat Tenaga Rakyat. Kalimat perbaikan:
- Pada tanggal 23 September 1927 Hatta bersama Ali Sastroamidjojo- Nazir Datuk Pamuntjak-Abdul Madjid Djojoadhiningrat; ditangkap oleh penguasa Belanda Kalimat perbaikan:
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
.............................................................
.............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
Dalam teks biografi tersebut juga terdapat beberapa kesalahan penulisan kata serapan. Silakan tulis perbaikan kata-kata tersebut dan jelaskan dasar kaidah penulisannya.