Identitas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4x45 menit
Judul Modul : Pesan dalam Buku Fiksi
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
4.11 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
Deskripsi Singkat Materi
Kegiatan ini sangat bermanfaat karena tidak hanya buku nonfiksi yang dapat mencerdaskan Kalian, tetapi buku fiksi pun memiliki manfaat yang sama dengan buku non fiksi.
Berikut manfaat membaca buku fiksi:
- a. Mencegah Depresi dan Mengurangi Stres. Karya fiksi memiliki sifat menghibur. Bagi Kalian yang sedang galau atau penat, cobalah membaca buku fiksi. Niscaya, galau dan rasa penat Anda akan berkurang bahkan hilang.
- b. Meningkatkan kemampuan mengelola emosi. Sebenarnya ketika Kalian membaca buku fiksi, Kalian sedang berlatih berimajinasi dan mengelola emosi diri kita sendiri. Ketika berimajinasi, otomatis emosi dalam diri kita pun akan bergejolak.
Kali ini Kalian akan membaca buku fiksi dan menyusun ulasan terhadap pesan yang terdapat pada buku fiksi yang Kalian baca. Buku fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan khayalan dan imajinasi penulis. Jadi buku fiksi berarti buku yang berisi karangan atau tulisan yang tidak nyata atau imajinatif. Buku fiksi ada banyak jenisnya, yaitu novel fiksi, komik, buku cerita fiksi, dan sebagainya.
Materi Pembelajaran
Pertama : Menganalisis pesan dalam buku fiksi
Kedua : Menyusun ulasan pesan yang terdapat dalam buku fiksi
Kegiatan Pembelajaran 1
Menganalisis Pesan dalam Buku Fiksi
Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mencermati isi modul serta mengerjakan soal latihan, diharapkan Kalian dapat menganalisis pesan dalam buku fiksi yang Kalian baca, lakukan dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, bertanggung jawab serta responsif.
Uraian Materi
1. Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi merupakan buku yang menyajikan kejadian atau peristiwa tentang kehidupan berdasarkan hasil dari rekayasa imajinasi pengarang. Kejadian-kejadian tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, namun hanya sebatas rekaan atau khayalan belaka. Sedangkan buku non fiksi merupakan kebalikan dari buku fiksi. Dalam buku non fiksi menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi, dan hasilnya berupa pendapat atau opini atau penelitian seorang penulis.
Ide, gagasan atau ilham dari pengarang bisa saja bersumber dari fakta dalam kehidupan sehari-hari, namun fakta tersebut, telah diolah dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kemampuan imajinasi pengarang. Meskipun kisah yang disajikan dalam buku fiksi seperti yang sebenarnya, buku fiksi tetap menyajikan peristiwa atau kejadian berdasarkan rekaan pengarang. Contoh beberapa buku fiksi seperti buku tentang anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, atau buku naskah drama.
2. Ciri-Ciri Buku Fiksi
a. Buku fiksi ditulis dengan menggunakan bahasa rekaan.
b. Banyak menggunakan kata yang bersifat konotatif.
c. Isi buku berupa cerita yang didalamnya mencakup alur, tema, tokoh, setting, sudut pandang dll.
3. Unsur-Unsur Buku Fiksi
Sebuah buku fiksi seperti cerpen, novel, dongeng atau yang lainnya tentu dibangun oleh dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah untuk yang membangun di dalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun diluar cerita.
Unsur Intrinsik
a. Tema
Merupakan pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti dalam cerita. Tema memiliki peran penting sebagai ide yang paling mendasar dalam sebuah cerita. Ada beberapa jenis tema yang dapat membangun cerita seperti tema kejujuran, persahabatan, perjuangan, pendidikan, dan lain-lain.
b. Alur atau plot
Merupakan jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri dari perkenalan, konflik, klimaks, dan anti klimaks. Alur terdiri dari alur maju (sesuai dengan urutan), alur mundur (tidak sesuai dengan urutan), dan alur campuran (perpaduan alur maju dan alur mundur).
c. Amanat/pesan
Merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat memiliki kaitan sangat erat dengan konflik. Oleh karena itu amanat dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat.
d. Sudut pandang
Merupakan posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memposisikan dirinya dalam cerita. Pengarang bisa menggunakan kata ganti saya atau aku sebagai tokoh utama dan tokoh yang berada diluar seperti kata ganti dia atau dia.
e. Latar
Merupakan keterangan yang menunjukan tempat, waktu dan suasana yang digunakan dalam cerita. Misalnya berkaitan dengan tempat (di rumah, sekolah, kantor), yang menunjukkan waktu (pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari), sedangkan yang menunjukkan suasana yang dialami oleh tokoh (sedih, senang, gembira, terharu).
f. Tokoh
Merupakan pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi tokoh antagonis (tokoh yang jahat), tokoh protagonis (tokoh yang baik), dan tokoh tritagonis (tokoh campuran).
g. Gaya bahasa
Merupakan cara pengarang dalam menyajikan sebuah cerita. Khususnya terkait dengan penggunaan bahasa. Apakah banyak yang menggunakan bahasa yang bersifat konotasi atau bahasa denotasi.
Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah elemen yang membangun karya sastra dari luar, seperti latar belakang penciptaan karya sastra, kisah hidup penulis, psikologi penulis, kondisi ekonomi Negara, kondisi politik Negara, serta kondisi sosial budaya.
4. Menentukan Pesan atau Amanat Cerita
Pesan atau amanat adalah sebuah pesan moral dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh si penulis atau pengarang kepada para pembacanya. Menurut Waluyo (2006:29), jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif, maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.
Pesan atau amanat dapat disampaikan secara langsung (tertulis) dan tidak langsung (tersirat). Amanat tersurat adalah amanat atau pesan yang secara jelas atau eksplisit dijabarkan melalui kata-kata dalam sebuah tulisan. Sedangkan amanat tersirat, yaitu amanat atau pesan yang dengan sengaja tidak dijabarkan secara tertulis dalam sebuah karya. Meskipun demikian, pesan ini bisa diketahui oleh pembaca dari alur cerita yang ada dalam tulisan tersebut. Jadi, amanat tersirat ini bersifat implisit atau tersembunyi, namun tetap bisa diketahui dari jalan ceritanya atau melalui dialog antartokoh cerita.
Untuk menentukan amanat cerita dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri amanat sebagai berikut.
- Amanat berisi saran, ajakan, atau imbauan.
- Untuk hal-hal yang baik, pembaca diajak/diimbau untuk melakukan (biasanya ditandai dengan kata kerja berpartikel –lah). Misalnya, pedulilah, bantulah, dsb.
- Untuk hal-hal negatif, pembaca diimbau untuk tidak melakukan (biasanya ditandai dengan penggunaan kata jangan).
Contoh
1. Amanat tersurat
Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali, dan memandang mencari muka Wak Katok, dan ketika pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada Wak Katok, “Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga kalian, supaya kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh dari bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang jadi korban ...” (Harimau-Harimau, Muchtar Lubis)
Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah “Bertaubatlah dan minta ampunan atas dosa yang telah diperbuat , pasti Tuhan akan mengampuninya, dan hidupmu akan selamat.”
2. Amanat tersirat
Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang mengigau, ”Awas, harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menghukum kita yang berdosa – awas harimau – dikirim Allah – awas harimau – akuilah dosa-dosa kalian – akuilah dosa-dosa kalian – akuilah dosa-dosa kalian.” (Harimau-Harimau, Muchtar Lubis)
Amanat yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah ... Akui dan minta ampunlah atas dosa yang telah diperbuat karena Tuhan pasti akan membalas perbuatan dosa itu.
Anak-anak hebat, bagus Kalian membaca secara cermat dan menyeluruh. Jangan hanya membaca sebagian ya, supaya Kalian tidak melewatkan informasi yang penting.
Dari beberapa informasi yang telah kalian pahami, yang akan menjadi bagian yang mendapat penekanan adalah bagian pesan atau amanat. Sesuai tuntutan kompetensi keterampilan yang akan Kalian tunjukkan adalah “Menyusun ulasan terhadap pesan dalam buku fiksi.”
Rangkuman
1. Pengertian buku fiksi
Buku yang menyajikan kejadian atau peristiwa tentang kehidupan berdasarkan hasil dari rekayasa imajinasi pengarang. Kejadian-kejadian tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, namun hanya sebatas rekaan atau khayalan belaka
2. Ciri-ciri buku fiksi
- a. Menggunakan bahasa rekaan
- b. Bersifat konotatif
- c. Isi buku berupa cerita
3. Unsur-unsur intrinsik
- a. Tema
- b. Alur/plot
- c. Amanat
- d. Sudut pandang
- e. Latar
- f. Tokoh
- g. Gaya bahasa
4. Unsur ekstrinsik
- a. Latar belakang penulis,
- b. Latar belakang politik, ekonomi, sosial dari negara
GLOSARIUM
- alur : rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa, sehingga menggerakkan jalan cerita.
- antagonis : karakter jahat dalam tokoh fiksi yang biasanya memiliki konflik dengan tokoh protagonis.
- ekstrinsik : unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat diluar karya sastra, yang mempengaruhi kelahiran dan keberadaan karya sastra.
- fiksi : cerita yang berasal dari imajinasi, bukan berdasarkan sejarah atau fakta.
- konotatif : Makna kata yang mempunyai tautan pikiran, peranan yang menimbulkan nilai-nilai tertentu.
- protagonis : tokoh dalam cerita yang merupakan tokoh utama dan memiliki sifat baik dan melawan tokoh antagonis.
- tritagonis : Tokoh penengah yang memiliki peranan kurang penting dalam cerita.
Latihan Soal
Bacalah dengan saksama buku fiksi novel yang bisa kalian temukan di perpustakaan sekolah atau unduh dari laman internet. Lalu buatlah ulasan atas novel tersebut menggunakan sistematika laporan membaca buku seperti berikut ini!
Laporan Kegiatan Membaca Buku Fiksi
1. Identitas Buku
Judul : ___________
Penulis : ___________
Penerbit : ___________
Alamat penerbit : ___________
Tahun terbit : ___________
Jumlah halaman : ___________
ISBN : ___________
2. Pesan dalam Buku
Jawaban
Buku fiksi yang dibaca adalah sebagai berikut:
1. Identitas buku
Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alamat penerbit : Gedung Gramedia Blok I, Lt.5 Jalan Palmerah Barat 29-33 Jakarta 10270 Tahun terbit : 2016
Jumlah halaman : 320 halaman
ISBN : 978-602-03-2478-4
2. Amanat/pesan yang terdapat dalam cerita buku fiksi berjudul “Hujan”
- a. Persahabatan yang terjalin antara Lail dan Maryam seharusnya menjadi contoh untuk kita semua para pembaca novel ini. Persahabatan ini digambarkan saling membantu dan saling menguatkan dalam suka maupun duka.
- b. Memberikan pelajaran kepada pembaca terutama siswa SMA agar tidak terlalu cepat berpacaran karena masih bersekolah dan masih terlalu muda. Hail ini yang seharusnya dicontoh oleh siswa SMA.
- c. Ada pelajaran sabar dan mengendalikan emosi serta menerima yang sudah digariskan oleh Tuhan, sehingga karakter tokoh bisa kita ikuti seperliLail yang tabah menjalani hidup walau telah mengalami musibah yang merenggut nyawa keluarganya.
- d. Ada pelajaran berharga yang ditunjukkan oleh Lail dan Esok karena walaupun telah mengalami hidup yang berat tetapi masih tetap gigih mengejar cita-citanya.
- e. Karakter Wali Kota yang mengadopsi Esok menunjukkan karakter peduli sesama dan rela untuk membantu kehidupan Esok yang telah kehilangan seluruh keluarganya.
- f. Permasalahan yang dihadapi oleh beberapa tokoh menggambarkan ketabahan dan tidak putus asa.