Materi Singkat Tentang Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.
Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan Penulisan Kepustakaan
- Ciri khas karya tulis ilmiah.
- Rujukan, kajian atau sumber ilmu pengetahuan terkait.
- Memberikan kepuasan batin untuk penulis, penerbit dan sebagainya.
- Mengetahui kota atau tempat terbit.
- Membangun kepercayaan pembaca.
- Membantu pembaca mencari bahan bacaan atau ilmu pengetahun terkait isi karya tulis.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
- Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.
- Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
- Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
- Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
- Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.
Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
Nama Pengarang
Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang
- Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
- Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama pengarang.
- Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang
- Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian 1 di atas.
- Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991. Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.
Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang
- Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
- Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung: Angkasa.
Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik.
Judul Buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.
Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.
Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.
Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih
Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2. Yogyakarta: Kanisius.
Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan
Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.
Data Pustaka dari artikel majalah
Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman.
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. Selamat Datang di Surga Nirkabel.Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.
Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto. Denderita dan Pemulihan Nias.Kompas, 2 April 2005, hal 46.