wendycode

Teks "Pro dan Kontra Puisi Esai"

0

Memahami Teks Diskusi dan Menilai Efektivitas Diksi, Rima, dan Tipografi dalam Teks Puisi

Puisi memiliki berbagai macam jenis. Berdasarkan kurun waktunya, dikenal puisi lama (mantra, karmina, gurindam, pantun, puisi, gurindam, syair, talibun, dll) dan puisi baru yang bentuknya tidak lagi terikat seperti puisi lama (balada, elegi, epigram, himne, ode, satire, dll). Berdasarkan isi puisinya dikenal pula jenis puisi naratif, puisi deskriptif, puisi lirik, dan lain sebagainya. Bahkan, belum lama ini, muncul jenis puisi esai yang mengundang kontroversi di kalangan penyair dan pengamat sastra. Beberapa ada yang mendukung/pro adanya puisi esai, tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Untuk lebih memahami informasi puisi esai dan pro kontra tentangnya, kalian dapat mencermati teks diskusi di bawah ini.
 

Pro dan Kontra Puisi Esai

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisipuisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Soal

Setelah membaca dengan saksama teks di atas, bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Kemudian, lakukan diskusi untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!

  1. Teks di atas termasuk dalam jenis teks apa? Jelaskan alasannya!
  2. Apa yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks tersebut? Jelaskan!
  3. Mengapa hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan masyarakat? Jelaskan!
  4. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap mendukung/pro dalam teks tersebut!
  5. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap menentang/kontra dalam teks tersebut!
  6. Tulislah ide pokok masing-masing paragraf dalam teks tersebut!
  7. Susunlah ringkasan berdasarkan isi teks di atas dengan kata-kata sendiri!
  8. Tuliskan komentar atau pendapat kalian terhadap permasalahan yang dibahas dalam teks tersebut!
  1. Tulislah lima kata baru yang kalian temukan dalam teks dan jelaskan makna kata-kata tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)!
  2. Analisislah teks tersebut di atas dalam format berikut!

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Komentar

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Posting Komentar (0)
2/sidebar/Soal 11

#buttons=(Accept !) #days=(360)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.Pelajari lagi
Terima!
To Top