wendycode

Macam-Macam Konjungsi dalam Bahasa Indonesia

0


Pengertian Konjungsi atau Kata Hubung

Konjungsi atau kata hubung atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat. Penggunaan konjungsi dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan). Selain itu, konjungsi juga didefinisikan sebagai kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, misalnya kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa, demikian dikutip dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (1998) terbitan Balai Pustaka. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh konjungsi dan fungsinya berikut ini

Konjungsi adalah kata hubung yang menghubungkan dua buah unsur kalimat atau lebih baik yang berupa frasa, maupun klausa.

Menyatakan hubungan/berfungsi menghubungkan antarkata/antarkalimat
Kata sambung dapat berupa:
  • penggabungan: dan, lagi pula, dll.
  • pertentangan: tetapi, melainkan, dll.
  • perlawanan: meskipun, biarpun, dll.
  • perbandingan : seperti, bagaikan, dll.
  • waktu : sejak, ketika, dll.
  • sebab : sebab, karena, dll.
  • akibat : sehingga, sampai, dll.
  • tujuan : supaya, agar, dll.
  • syarat : jika,asal, dll.
  • pilihan: atau, dll.
  • tingkat: semakin, kian, dll.
  • pengantar kalimat : maka, adapun, dll.
  • penjelas : yakni, umpama, dll.
  • penetap sesuatu: bahwa, dll.
  • penegas: bahkan, dll.

Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan menuliskan, konjungsi atau kata hubung antarparagraf adalah kata penghubung yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya. Konjungsi antarparagraf yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah: 
  • adapun, 
  • mengenai 
  • serta. 
Sementara konjungsi antarparagraf yang sering terdapat dalam naskah karya sastra lama adalah: 
  • alkisah, 
  • konon. 

Secara garis besar, konjungsi adalah kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat. Penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan). Konjungsi dibagi menjadi lima kelompok, yakni konjungsi koordinatif, konjungsi subordnatif, konjungsi korelatif, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf.

Mengutip buku EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) yang ditulis Ernawati Waridah, kata hubung terbagi menjadi lima kelompok sesuai fungsinya. Lima kelompok tersebut adalah kata hubung koordinatif, subordnatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf.

Lima kelompok yang dijelaskan buku tersebut sebenarnya adalah pemekaran dari tiga kelompok fungsi konjungsi, yaitu konjungsi intra-kalimat, antar-kalimat, dan antar-paragraf. Konjungsi intra-kalimat kemudian dipecah kembali menurut fungsinya menjadi konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif.

Macam-Macam Konjungsi (Kata Hubung)

1. Konjungsi Koordinatif


Konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang berkedudukan setara. Konjungsi koordinatif menghasilkan kalimat majemuk setara. Konjungsi yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
  • dan
  • dari
  • serta
  • melainkan
  • padahal
  • sedangkan
  • atau
  • tetapi

Contoh kalimat: 
Kami berencana untuk datang ke panti asuhan dan mencari anak angkat.

2. Konjungsi Subordinatif 


Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Konjungsi subordinatif menghasilkan kalimat majemuk bertingkat. Kata hubung yang termasuk antara lain:
  • hubungan waktu: sesudah, sehabis,  sejak,  ketika,  tatkala,  sementara,  sambil, dan  seraya.
  • hubungan syarat: jika, jikalau, asalkan, bila, manakala
  • hubungan pengandaian: andaikan, seandainya, seumpama,
  • hubungan tujuan: agar, biar, supaya
  • hubungan konsesif: biarpun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun.
  • hubungan pemiripan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.
  • hubungan penyebaban: sehingga, sampai-sampai, makanya
  • hubungan penjelasan: bahwa
  • hubungan cara: dengan.

Contoh kalimat:


3. Konjungsi Korelatif

Apakah yang dimaksud dengan konjungsi korelatif tersebut?
Konjungsi korelatif merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa, di mana kedua unsur tersebut memiliki fungsi sintaksis yang sama (sama-sama subjek, misalnya). 

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan unsur – unsur kalimat yang memiliki kedudukan setara atau sejajar.

Konjungsi yang masuk dalam kelompok ini antara lain:
  • tidak hanya... tetapi juga...,
  • tidak hanya..., bahkan...,
  • bukannya... melainkan...,
  • makin..., makin, ...,
  • jangankan... pun....

Contoh kalimat: 
Si jago merah tidak hanya melahap rumah penduduk, tetapi juga sebuah sekolah di dekatnya.


Contoh–contoh konjungsi korelatif
  • tidak hanya …, tetapi juga
  • baik … maupun
  • sedemikian rupa … sehingga
  • demikian … sehingga
  • bukannya …, melainkan
  • entah….entah
  • jangankan …, … pun
  • bukan hanya …, melainkan juga
  • apa(kah) … atau

Kalimat konjungsi korelatif

Kalimat konjungsi korelatif adalah kalimat yang terdiri dari dua buah atau lebih unsur kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi korelatif. Biasanya kalimat konjungsi korelatif disebut juga dengan kalimat majemuk setara.

Contoh pembentukan kalimat konjungsi korelatif :
  • Klausa 1 = Ayahku adalah seorang PNS
  • Klausa 2 = Ayahku juga seorang pengusaha beras

Klausa 1 dan 2 jika digabung menjadi satu memerlukan konjungsi korelatif yang sifatnya menambahkan informasi, yaitu tidak hanya … tetapi juga.
Maka kalimat konjungsi korelatifnya adalah
  • Ayahku tidak hanya seorang PNS tetapi juga seorang pengusaha beras.

Contoh–contoh kalimat yang menggunakan konjungsi korelatif:

(se) demikian rupa … sehingga
  • Ia merangkai kata sedemikian rupa sehingga ibunya mempercayai kebohongannya.
  • Tumbuhan itu ditata sedemikian rupa sehingga terlihat sangat rapih dan anggun.
  • Atlet itu berlatih demikian tekunnya sehingga dia menjuarai kejuaraan itu.
  • Johan merangkai bunga–bunga itu sedemikian rupa sehingga menjadi sangat cantik.
  • Ibu merawat aku demikian sayangnya sehingga aku bisa tumbuh dengan sehat.

tidak hanya …, tetapi juga
  • Agung tidak hanya mengambil uangku saja, tetapi juga mengambil uang Budi.
  • Aku tidak hanya mendapat ucapan selamat, tetapi juga mendapatkan kado ulang tahun dari teman–teman.
  • Mobil itu tidak hanya mahal harganya, tetapi juga sangat boros bahan bakar.
  • Tidak hanya gelap, tetapi juga pasar itu sangat sepi di malam hari.
  • Tidak hanya bagus, tetapi sekolahku juga merupakan sekolah yang bersih.

apa(kah) … atau
  • Aku tetap tidak mempercayai perkataannya apakah benar atau tidak.
  • Apakah jujur atau tidak seorang pembohong tetaplah tidak akan mendapat kepercayaan.
  • Dia tetap akan menemani ku tidak peduli apakah dia sedih atau senang.
  • Apakah hilang atau memang disimpannya, buku itu sudah tidak ada di meja.
  • Ibu mengatakan kepadaku apakah aku ingin memakan sup atau memakan rendang.

bukan …, melainkan
  • Thania bukannya pergi ke sekolah, melainkan pergi ke pasar bersama temannya.
  • Bukan Budi yang mengerjakan pekerjaan rumahnya, melainkan kakaknya yang menyelesaikannya.
  • Kakak bukan hanya menghadiri undangan itu, melainkan juga menghadiri acara lainnya.
  • Ibu bukan hanya memberi aku kasih sayang, melainkan mengajarkan kedisiplinan.
  • Aku bukan seorang yang pintar, melainkan orang yang rajin dan tekun.

entah….entah
  • Entah benar entah tidak Budi pernah mengatakan dia pergi ke tempat neneknya.
  • Aku akan tetap berusaha entah berhasil atau gagal nantinya.
  • Entah jadi entah tidak besok kami akan pergi bertamasya ke pantai.
  • Aku kurang begitu jelas melihat burung itu entah berwarna hitam entah berwarna putih.
  • Entah benar entah salah aku mengerjakan soal – soal matematika dengan sangat santai.
baik … maupun
  • Baik Ani maupun Dian keduanya merupakan gadis yang sangat pintar.
  • Aku tetap tidak mau pergi baik diajak oleh ayah maupun oleh ibu.
  • Aku tidak menyangka bahwa baik Agung maupun Doni menjadi korban pembegalan.
  • Tumbuhan kopi itu tumbuh subur baik ditanam di Indonesia maupun di Brazil.
  • Baik ayah maupun ibu, keduanya sangat sayang kepadaku.

jangankan …, … pun
  • Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun aku tak punya.
  • Aku tidak berani jangankan hanya berbohong padanya, berbicara pun aku tak mampu.
  • Jangankan rusa, kerbau yang besar pun menjadi mangsa harimau yang ganas itu.
  • Aku akan melakukan jangankan hanya memberimu itu, membawakan bulan pun aku sanggup.
  • Jangankan soal matematika, soal fisika pun menjadi hal yang mudah bagi Doni.

bukan hanya …, melainkan juga
  • Aku bukan hanya datang untuk mencarimu, melainkan juga untuk menagih janjimu.
  • Bukan hanya Budi yang aku ajak, melainkan juga Aisyah dan Ani aku ajak pergi bersama.
  • Buaya bukan hanya pemangsa yang sangat ganas, melainkan juga pembunuh berdarah dingin.
  • Banjir tidak hanya merendam rumah, melainkan juga merendam perkantoran.
  • Petani itu bukan hanya menanam padi, melainkan juga memelihara ikan di sawahnya.

4. Konjungsi Antarkalimat


Konjungsi juga dibagi dalam kelompok berdasarkan satuan bahasa tempat konjungsi digunakan. Konjungsi untuk menggabungkan dua kalimat berbeda dengan konjungsi untuk menggabungkan dua paragraf. Kata hubung yang termasuk dalam kelompok konjungsi antarkalimat antara lain:
  • biarpun begitu,
  • sekalipun demikian,
  • lagi pula, akan tetapi,
  • namun, kecuali itu,
  • oleh karena itu,
  • oleh sebab itu,
  • sebelum itu.

Contoh kalimat:
Bapak meninggal semalam. Sebelum itu, ibu terlebih dahulu meninggal.

5. Konjungsi Antarparagraf


Konjungsi antarparagraf dapat pula dibedakan berdasarkan fungsinya. Kata hubung antarparagraf yang termasuk kelompok ini antara lain:
  • Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya:  di samping itu, demikian juga, tambahan lagi
  • Kata penghubung menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya:  bagaimanapun juga, sebaliknya, namun
  • Kata penghubung yang menyatakan perbandingan: sebagaimana, sama halnya
  • Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil: oleh karena itu, jadi akibatnya
  • Kata penghubung yang menyatakan tujuan: untuk itulah, untuk maksud itu
  • Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi: ringkasnya, pada intinya
  • Kata penghubung yang menyatakan waktu: kemudian, sementara itu.
  • Kata penghubung yang menyatakan tempat: di sinilah, berdampingan dengan

Soal Konjungsi


Materi Konjungsi

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Komentar

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Tinggalkan pesan yang positif untuk membangun komunikasi yang sehat

Posting Komentar (0)
2/sidebar/Soal 11

#buttons=(Accept !) #days=(360)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.Pelajari lagi
Terima!
To Top