KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Struktur Laporan Hasil Observasi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Judul : Laporan Hasil Observasi
PETA KONSEP
Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis
Materi Pembelajaran
Pertama : Isi Laporan Hasil Observasi
Kedua : Struktur Laporan Hasil Observasi
Struktur Laporan Hasil Observasi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan: Kalian mampu mengidentifikasi struktur laporan hasil observasi dengan kritis, cermati, dan semangat agar dapat menafsirkan laporan hasil observasi berdasarkan strukturnya dengan baik dan benar sehingga dapat menyusun ringkasan yang sesuai dan memberikan informasi/pengetahuan yang baru.
Uraian Materi
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1, sudahkah kalian benar-benar memahami ciri-ciri dan fungsi laporan hasil observasi? hebat kalau begitu. Pemahaman tersebut dapat kalian gunakan untuk menyusun ringkasan laporan hasil observasi yang sebelumnya kalian harus memahami terlebih dahulu strukturnya.
Pada kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian akan mengidentifikasi struktur laporan hasil observasi kemudian menyusun ringkasan dengan bantuan menentukan gagasan-gagasan pokok tiap paragrafnya.Sebagai latihan untuk mengidentifikasi, kalian dapat mencermati laporan hasil observasi yang terdapat pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, yaitu “Pembelajaran pada Masa Covid-19”.Hal ini dilakukan agar kalian benar-benar memahami karakteristik dari laporan hasil observasi.
Simaklah kembali laporan hasil observasi berikut:
Pembelajaran pada Masa COVID-19
Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.
Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasarananya yang tidak ada.
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.
Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik, tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.
Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.
(Sumber: Indri Anatya Permatasari)
Bagaimana, kalian tentunya sudah mulai paham dan hafal teks tersebut, bukan?
Mari kita telusuri bagian-bagian laporan hasil observasi tiap paragrafnya, sudah siap!
Bagian-Bagian Laporan Hasil Observasi
Berdasarkan teks laporan hasil observasi tersebut, bagian-bagian laporan observasi sebagai berikut:
Paragraf 1
Kutipan
Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Penjelasan
Berisi pernyataan bahwa Indonesia sedang menghadapi masalah yang cukup sulit:
- Kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya
- Konsep merdeka belajar
- Kurikulum penyederhanaan kondisi darurat.
Struktur
Pernyataan umum/Definisi Umum
Paragraf 2
Kutipan
Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.
Penjelasan
Tantangan guru bertambah:
- Wabah COVID-19 tidak kunjung usai
- Definisi COVID-19 sebagai bencana nasional.
- Usaha pemerintah dalam menghambat penyebaran COVID-19
Struktur
Pernyataan umum/Definisi Umum
Paragraf 3
Kutipan
Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.
Penjelasan
Situasi pandemi merupakan hal baru bagi guru, peserta didik, dan orang tuaStruktur
Pernyataan umum/Definisi Umum
Paragraf 4
Kutipan
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.
Penjelasan
Pengertian guru literat IT dan deskripsinya
Struktur
Aspek tertentu/Deskripsi Bagian
Paragraf 5
Kutipan
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.
Penjelasan
Pengertian guru aliterat IT dan deskripsinya
Struktur
Aspek tertentu/Deskripsi Bagian
Paragraf 6
Kutipan
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasarananya yang tidak ada.
Penjelasan
Pengertian guru iliterat IT dan deskripsinya
Struktur
Aspek tertentu/Deskripsi Bagian
Paragraf 7
Kutipan
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.
Penjelasan
Simpulan ketiga golongan guru yang berada di lapangan pada kenyataannya serta dampaknya
Struktur
Aspek tertentu/Deskripsi Bagian
Paragraf 8
Kutipan
Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik, tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.
Penjelasan
Menjelaskan pembelajaran yang biasa berubah dengan penyesuaian kondisi.
Struktur
Deskripsi Manfaat
Paragraf 9
Kutipan
Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.
Penjelasan
(jawaban berupa pemaparan dibalik pandemik ada manfaat yang dapat dipetik.)
Struktur
Deskripsi Manfaat
Demikianlah hasil identifikasi struktur laporan hasil observasi “Pembelajaran dalam Masa Covid-19” Kalian dapat berlatih mengidentifikasi pada laporan hasil observasi contoh teks lainnya.
Gagasan Pokok untuk Ringkasan LHO
Selanjutnya, langkah terakhir untuk mengidentifikasi laporan hasil observasi adalah kalian menyusun ringkasan. Untuk membuat ringkasan laporan hasil observasi agar lebih mudah ialah kalian harus mengetahui gagasan pokok setiap paragraf yang disajikan. Kemudian, gagasan-gagasan pokok itulah yang akan kalian rangkai menjadi sebuah paragraf dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat sebagai hasil ringkasan laporan hasil observasi.
Perhatikan contoh berikut!
Paragraf 1
Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Gagasan Pokok:
Dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit.
Paragraf 2
Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.
Gagasan Pokok:
Wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai.
Paragraf 3
Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.
Gagasan Pokok:
Para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online
Paragraf 4
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.
Gagasan Pokok:
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.
Paragraf 5
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.
Gagasan Pokok:
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik
Paragraf 6
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasarananya yang tidak ada.
Gagasan Pokok:
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Paragraf 7
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.
Gagasan Pokok:
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan.
Paragraf 8
Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah.
Gagasan Pokok:
Para guru harus beradaptasi dengan kondisi, begitu juga orang tua dan peserta didik.
Paragraf 9
Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.
Gagasan Pokok:
Manfaat pandemi, yakni kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik
Ringkasan
Dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit. Hal ini di antaranya wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. Akibat kondisi ini, para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Pada kenyataannya, ada tiga golongan guru yang berada di lapangan, yaitu guru literat IT, guru aliterat IT, dan guru iliterat IT. Ketiga golongan guru inilah dituntut harus beradaptasi dengan kondisi pandemi, begitu juga orang tua dan peserta didik. Namun, di balik wabah ini, terdapat manfaatnya, yakni kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik.
Bagaimana, kalian tambah paham cara mengidentifikasi laporan hasil observasi? Hebat, percaya karena kalian memang hebat dan cerdas.
Demikianlah kegiatan pembelajaran 2 ini berakhir. Akan tetapi, berakhirnya kegiatan pembelajaran ini, semangat kalian berakhir juga. Kalian harus tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan. Kesehatan yang utama dan segalanya.
Rangkuman
- Langkah mengidentifikasi laporan hasil observasi, selain memahami ciri-ciri dan fungsinya, harus memahami strukturnya.
- Struktur laporan hasil observasi ada tiga, yakni (a) pernyataan umum/ definisi umum, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
- Langkah terakhir dalam mengidentifikasi laporan hasil observasi agar mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang diberikan dalam laporan hasil observasi yakni, dengan cara menyusun ringkasan.
- Penyusunan ringkasan dapat dilakukan dengan mudah dengan menentukan gagasan-gagasan pokok setiap paragrafnya.
- Gagasan pokok tersebut dirangkai dengan menggunakan konjungsi yang tepat dan sesuai.
Penugasan Mandiri
Kalian masih ingat dengan laporan hasil observasi “Kelinci”, simaklah sekali lagi, kemudian buatlah ringkasannya!
Paragraf 1
Gagasan Pokok:
Kelinci merupakan salah satu termasuk hewan mamalia dari keluarga leporidae.
Paragraf 2
Gagasan Pokok:
Kelinci berdasarkan fisik dibedakan menjadi 2 jenis yakni kelinci yang berbulu panjang dan kelinci yang berbulu pendek. Sedangkan, menurut ordonya, kelinci diklasifikasikan beberapa jenis yakni lyon, anggora, american, english, himalayan, serta dutch.
Paragraf 3
Gagasan Pokok:
Makanan kelinci setelah diobservasi bukan hanya wortel, melainkan juga dapat berupa sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian serta ampas tahu. Setelah diteliti juga, daging kelinci bisa digunakan sebagai obat asma.
Latihan Soal
Cermati laporan hasil observasi!
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable. Contoh Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lain sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan lain sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga misalnya seperti sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegradability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi, misalnya seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam adalah sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan di tempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas, tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.
Soal
1. Berdasarkan isinya, tentukanlah ciri teks, jelaskan fungsinya dan strukturnya. Tuliskan dalam format berikut.
Paragraf 1
Isi/Objek yang Digambarkan
Penjelasan tentang sampah secara umum serta pembagian jenis sampah
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
……………………...
Struktur
……………………...
Paragraf 2
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan sifatnya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/detail
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
Menjelaskan/ mendeskripsikan sampah organik dan anorganik beserta contoh-contohnya
Struktur
……………………...
Paragraf 3
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan bentuknya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/detail
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
……………………...
Struktur
-
Paragraf 4
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan bentuknya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/ detail
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah berwujud cair dan jenisnya.
Struktur
……………………...
Paragraf 5
Isi/Objek yang Digambarkan
Deskripsi sampah alam dan contohnya deskripsi sampah manusia dan dampak negatifnya
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
……………………...
Struktur
……………………...
Paragraf 6
Isi/Objek yang Digambarkan
Definisi sampah konsumsi, limbah radioaktif dan bahayanya bagi kehidupan manusia
Ciri-ciri
……………………...
Fungsi
……………………...
Struktur
……………………...
Soal
2. Berdasarkan identifikasi tersebut, layakkah teks tersebut termasuk laporan hasil observasi? Jelaskan!
……………………...
Soal
3. Mengacu gagasan pokok/gagasan utama, susunlah ringkasan teks laporan hasil observasi tersebut!
……………………...
Kunci Jawaban
Jawaban: Soal 1
Paragraf 1
Isi/Objek yang Digambarkan
Penjelasan tentang sampah secara umum serta pembagian jenis sampah
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan secara umum tentang definisi sampah dan pembagian jenis sampah.
Struktur
Pernyataan Umum/Definisi Umum
Paragraf 2
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan sifatnya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/detail
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
• lengkap dan menyeluruh
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah organik dan anorganik beserta contoh-contohnya.
Struktur
Aspek tertentu/deskripsi bagian
Paragraf 3
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan bentuknya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/detail
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
• lengkap dan menyeluruh
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah berwujud padat.
Struktur
Aspek tertentu/deskripsi bagian
Paragraf 4
Isi/Objek yang Digambarkan
Rincian tentang klasifikasi sampah berdasarkan bentuknya yang disajikan secara ilmiah dan fokus/ detail
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
• lengkap dan menyeluruh
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah berwujud cair dan jenisnya.
Struktur
Aspek tertentu/deskripsi bagian
Paragraf 5
Isi/Objek yang Digambarkan
Deskripsi sampah alam dan contohnya deskripsi sampah manusia dan dampak negatifnya
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
• lengkap dan menyeluruh
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah alam dan sampah manusia dan dampak negatifnya
Struktur
Aspek tertentu/deskripsi bagian
Paragraf 6
Isi/Objek yang Digambarkan
Definisi sampah konsumsi, limbah radioaktif dan bahayanya bagi kehidupan manusia
Ciri-ciri
• Bersifat objektif
• Mengandung fakta
• Menambah pengetahuan
• lengkap dan menyeluruh
Fungsi
Menjelaskan/mendeskripsikan sampah konsumsi serta limbah radioaktif dan bahayanya bagi kehidupan manusia.
Struktur
Aspek tertentu/deskripsi bagian
Jawaban: Soal 2
Belum lengkap sebagai teks laporan hasil observasi, karena tidak ada bagian deskripsi manfaatnya.
Jawaban: Soal 3
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Adapun, berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
GLOSARIUM
Fakta:
Hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Faktual:
Berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran.
Fenomena:
Hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah; sesuatu yang luar biasa
Imajinasi
Daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
Mamalia:
Kelompok binatang dalam kelas vertebrata, betinanya menyusui anaknya; binatang menyusui.
Ordo:
Klasifikasi dalam biologi yang lebih rendah daripada kelas dan
lebih tinggi daripada famili.
Pancaindra:
Alat perasa yang lima macam, (yaitu penglihat, pencium,, pengecap, perasa, dan pendengar.
Physical Distancing
Pembatasan sosial; pembatasan fisik; jaga jarak.
Rekayasa:
Penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan dan sistem yang ekonomis dan efisien)
Vaksin:
Bibit penyakit yang sudah dilemahkan, digunakan untuk vaksinasi.
Virus
Mikroorganisme yang tidak dilihat dengan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies.
Soal Evaluasi